Sidoarjo (ANTARA News) - Semburan lumpur panas bercampur gas disisi luar lokasi pengeboran Banjarpanji (BJP) 1, Desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo, Rabu sempat membesar, tidak seperti semburan biasa.
Luapan luberan lumpur kali ini meninggi intensitasnya, sehingga lontaran lumpur dari gundukan lumpur yang sudah menggunung, mencapai setinggi lebih 10 meter.
Meski hanya terjadi selama sekitar 10 detik, namun tingginya intensitas luapan lumpur ini tidak mengurangi minat warga untuk menyaksikannya.
Masih banyak warga dari luar Desa Kedungbendo, Renokenonggo, Kelurahan Siring dan Kelurahan Jatirejo, yang nekad ingin melihat luberan Lumpur ini.
Pengakuan Harjo, warga Kedungbendo, tingginya luapan lumpur di pusat titik semburan memang dirasakannya, sampai-sampai menimbulkan gelombang luapan lumpur hingga ke tepi tanggul.
"Semburan sempat meninggi, terlihat kekuatan semburan lumpur mencapai 10 meter, sehingga muncul gelombang dari sumber lumpur ke tepi tanggul," kata Harjo.
Semakin kuatnya semburan lumpur panas ini semakin terasa. Apalagi sisi tanggul sebelah barat dekat dengan jembatan layang jalur tol Km 37, kembali muncul semburan baru.
Namun, semburan baru ini kekuatannya masih relatif kecil. Terlihat gelembung luapan lumpur keluar sebesar bola sepak.
Hingga hari ke-24, luberan lumpur semakin meluas. Bahkan penggungsi di Balai Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, akhirnya diungsikan ke Pasar Porong Baru.
Karena luapan lumpur mulai memenuhi lahan kosong di depan kantor Desa Kedungbendo. Sementara, data penggungsi yang menjadi korban lumpur Lapindo Brantas di Desa Kedungbendo tercatat mencapai 1.800 jiwa.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006