Saat ini Pemerintah Jawa Tengah sedang konsentrasi pada tiga wilayah terdampak perubahan iklim yakni Pekalongan, Kota Semarang, dan Kabupaten Demak

Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan kampanye aksi adaptasi perumahan iklim dengan melalui pameran inovasi dan kreatifitas untuk memulihkan perekonomian setelah pandemi COVID-19.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Kamis, mengatakan kegiatan pameran inovasi dan kreativitas ini sebenarnya sudah rutin digelar oleh pemkot tetapi sempat ditiadakan karena adanya pandemi COVID-19.

"Setelah memasuki endemi, kami bekerja sama dengan Yayasan Kemitraan Indonesia melakukan pameran inovasi dan kreatifitas lagi agar aktivitas masyarakat menggeliat dan memulihkan perekonomian," katanya.

Menurut dia, saat ini Pemerintah Jawa Tengah sedang konsentrasi pada tiga wilayah terdampak perubahan iklim yakni Pekalongan, Kota Semarang, dan Kabupaten Demak.

"Potensi daerah sebenarnya sudah sangat luar biasa karena adanya batik, kuliner, dan usaha mikro kecil dan menengah yang terus tumbuh. Akan tetapi, permasalahan utama yang belum selesai adalah adanya bencana banjir dan rob," katanya.

Afzan Arslan Djunaid mengatakan pemkot bersama semua pihak seperti Pemerintah Pusat, Pemprov Jateng, delegasi dari negara lain, serta perusahaan melakukan kemitraan untuk pembangunan fisik penanganan rob.

Melalui kemitraan ini, kata dia, juga ada berbagai kegiatan yang melibatkan para relawan, aktivis, dan pemuda-pemudi bersama-sama peduli akan dampak perubahan iklim.

"Kami berharap dampak perubahan iklim di daerah ini tidak semakin meluas. Kami sangat senang melihat banyak generasi muda dan pelajar bersama-sama menyukseskan pameran inovasi dan kreativitas dengan mengkampanyekan aksi adaptasi perubahan iklim," katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan Cayekti Widigdo mengatakan tujuan pameran inovasi dan kreativitas ini adalah untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya aksi adaptasi perubahan iklim, sebagai wadah jejaring, keberpihakan, kebijakan, sumber pembiayaan untuk penanganan banjir dan rob, serta tata kelola air.

"Ada dua komponen dalam kegiatan pameran ini yaitu acara inti berupa pameran inovasi dan kreativitas pembangunan dan aksi adaptasi perubahan iklim dengan sub tema kolaborasi penanganan banjir rob dan tata kelola air," katanya.

Baca juga: Menkeu tegaskan komitmen RI atasi perubahan iklim kepada Bank Dunia
Baca juga: Kepala BMKG harapkan nelayan di Cilacap pahami dampak perubahan iklim
Baca juga: Dukung pengendalian iklim, Ditjen PHL sosialisasi perdagangan karbon

Pewarta: Kutnadi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023