Shanghai (ANTARA News) - Penjualan onlinedi China diperkirakan akan melebihi 420 miliar dolar AS per tahun pada 2020 dan ini membuat negara tersebut menjadi pasar ritel "online" terbesar di dunia, simpul sebuah studi seperti dikutip AFP.
Perusahaan konsultan manajemen global McKinsey & Co. mengatakan penjualan online akan mencapai 420-650 miliar dolar AS karena dorongan meningkatnya penggunan internet di negara berpenduduk terbesar dunia itu. Saat ini pengguna internet China mencapai 500 juta orang.
"China siap menjadi pasar `e-tailing` terbesar dunia," kata McKinsey seraya menambahkan penjualan online negeri ini pada 2020 akan sama dengan gabungan AS, Jepang, Inggris, Jerman dan Prancis sekarang.
China melakukan pengawasan ketat konten internet, menyensor konten yang dianggap cabul atau sensitif, dan mengenalkan apa yang disebut "Great Firewall" yaitu sistem pembatasan dan larangan "online".
Tetapi McKinsey mengatakan pemerintah sejauh ini telah mengizinkan e-commerce China berkembang tanpa banyak intervensi.
Pada 2011, penjualan ritel online China mencapai 120 miliar dolar AS dan naik menjadi 190 - 210 miliar dolar AS pada tahun lalu, kata laporan McKinsey.
Angka ini sudah menempatkan negara tersebut mendekati Amerika Serikat yang pada 2012 telah memperkirakan meraih penjualan ritel online sebesar 220 - 230 miliar dolar AS.
(A026)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Namun kesalahan terbesar ada pada Indonesia, dengan segala kebusukan atau justru ketidakbecusan legeslatif, executive, yudikatif membuat kita terkurung sebagai konsumen dengan semua bakat produktif yang terabaikan.
Jaya Indonesia!