"Kami berharap dapat menggelar kegiatan serupa setiap tahunnya, sebagai bentuk komitmen kami untuk selalu memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat, sekaligus menjadi pengingat besarnya potensi sporttourism, termasuk di Yogyakarta," kata CEO Teleperformance Indonesia Michael Wullur, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pada Kamis.
Michael melanjutkan, terdapat dua kategori yang diikuti oleh peserta, yakni lari dengan jarak 5 km dan 10 km.
Lebih lanjut, ajang ini juga menjadi bentuk komitmen untuk mempromosikan gaya hidup sehat, ajang berbagi dengan sesama, sekaligus memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi acara.
Dari total 500 peserta, terkumpul donasi sebesar Rp50 juta yang disumbangkan langsung kepada Yayasan SAPDA (Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak) dan YKAKI Yogyakarta (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia).
Kedua yayasan ini dipilih sebagai penerima donasi karena memberikan fokus perhatian kepada perempuan dan juga anak-anak penderita kanker untuk dapat menyediakan fasilitas pengobatan, pendidikan, konseling, hingga advokasi hukum yang lebih baik.
"Kebetulan saya juga pelari dan merasa senang selain bisa menjalankan hobi dan kenal komunitas-komunitas baru, sekaligus juga bisa turut berdonasi kepada mereka yang membutuhkan," ujar salah seorang peserta, Bagus Armansyah.
Selain kegiatan berlari, acara ini juga menyuguhkan pengalaman lainnya dengan pertunjukan musik, tarian, serta berbagai booth UMKM yang menjual aneka kuliner dan produk rumahan hasil karya warga Yogyakarta.
Baca juga: IMI nilai "sportourism" berperan majukan ekonomi lokal
Baca juga: Yogyakarta kembangkan wisata olahraga lewat jalur Monalisa
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023