Beijing (ANTARA) - China mencatatkan peningkatan pesat jumlah perusahaan dengan investasi asing yang baru didirikan pada paruh pertama (H1) 2023, menurut seorang pejabat Kementerian Perdagangan China pada Rabu (19/7).

Sekitar 24.000 perusahaan asing baru berdiri di China pada H1 tahun ini yang menandai kenaikan 35,7 persen secara tahunan (year on year/yoy), kata Wakil Menteri Perdagangan China Guo Tingting dalam sebuah konferensi pers.

Investasi asing di China pada dasarnya stabil selama periode tersebut, tutur Guo.

Investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) di China Daratan, dalam penggunaan aktual, turun 2,7 persen (yoy) menjadi 703,65 miliar yuan (1 yuan = Rp2.090) pada H1.

Investasi dari negara-negara maju terus tumbuh, dengan investasi dari Prancis naik 173,3 persen, Inggris naik 135,3 persen, Jepang naik 53 persen, dan Jerman meningkat 14,2 persen.

"Penurunan tipis dalam FDI tidak memengaruhi optimisme berkelanjutan perusahaan asing terhadap prospek pembangunan China, dan tren keseluruhan perluasan investasi di China tetap tidak berubah," kata Zhu Bing, pejabat dari kementerian tersebut.

Zhu memaparkan bahwa ada banyak eksekutif senior dari perusahaan multinasional yang mengunjungi China dan mencari peluang investasi serta kerja sama di China.

"Telah disepakati bahwa pasar China bukanlah 'pilihan' tetapi 'keharusan'," kata Zhu.

China akan terus memperbaiki lingkungan bisnisnya untuk investasi asing dan memangkas daftar negatifnya untuk akses investasi asing, kata Guo, seraya menambahkan bahwa kementeriannya akan menjaga komunikasi dan pertukaran reguler dengan perusahaan asing.

China juga terus meningkatkan kualitas dan tingkat investasi serta kerja sama ke luar negeri pada H1, kata Guo.

Investasi langsung keluar (outbound direct investment/ODI) nonkeuangan China melonjak 22,7 persen (yoy) menjadi 431,61 miliar yuan dari Januari hingga Juni tahun ini.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023