Makassar (ANTARA News) - Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, yang tercatat di Posko Penanggulangan Bencana Alam Pemkab setempat hingga Rabu malam pukul 23.00 Wita telah mencapai 158 orang. Jumlah itu terdiri atas korban tanah longsor 73 orang dan korban banjir 85 orang, kata Budiman, Kabag Humas Pemkab Sinjai yang dihubungi melalui telepon. Korban diperkirakan masih akan bertambah karena masih ada 123 orang lainnya yang belum diketahui nasibnya, 17 di antaranya diduga masih tertimbun tanah longsor di berbagai tempat di daerah itu. Para korban tewas umumnya sudah diambil oleh pihak keluarga untuk dimakamkan dan lainnya masih berada di RS Umum Sinjai. Dua jenazah yang tidak diambil keluarganya telah dimakamkan oleh tim SAR dan aparat Dinas Sosial Sinjai Rabu petang. Menurut Budiman, kesulitan utama yang dihadapi masyarakat Sinjai saat ini adalah ketetiadaan air bersih karena PDAM Sinjai rusak total akibat banjir. Air bersih kini terpaksa disuplai dari PDAM Kabupaten Bone yang berjarak sekitar 80 km dari Sinjai dengan menggunakan mobil tangki, namun karena jumlahnya amat terbatas, air bersih itu hanya dipakai untuk mensuplai para korban di Rumah Sakit dan tempat-tempat penampungan sementara. Sementara masyarakat lainnya menggunakan air sumur yang dikhawatirkan kurang layak diminum karena baru saja digenangi banjir, katanya. Selain di Sinjai, korban tewas akbat banjir juga ditemukan di Bulukumba tiga orang, Bantaeng (2), Jeneponto (2), Bone (1) dan Luwu Utara (1) sehingga total korban tewas dalam musibah banjir di enam kabupaten di Sulsel sudah berjumlah 167 orang. Wakil Presiden HM. Jusuf Kalla dijadwalkan meninjau lokasi bencana Sabtu (24/6), sedangkan Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto dijadwalkan melihat dari dekat kerusakan prasarana jalan dan jembatan, permukiman dan sarana air bersih Kamis bersama beberapa anggota Komisi V DPR RI. Sedangkan Sekretaris Menko Kesra, Soetejo, kini berada di Bantaeng dalam rangkaian kunjungannya membawa bantuan Bakornas Bencana Alam untuk para korban di empat kabupaten yakni Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Selayar.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006