Sebenarnya apapun proses pengambilan suara, apakah melalui aklamasi atau musyawarah mufakat, itu tidak masalah asalkan peserta kongres menghendaki hal tersebut dan menerima calon yang diajukan,"

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustopa menyatakan tidak mempermasalahkan cara yang akan digunakan dalam menentukan Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres luar biasa asalkan sesuai dengan keputusan para peserta kongres.

"Sebenarnya apapun proses pengambilan suara, apakah melalui aklamasi atau musyawarah mufakat, itu tidak masalah asalkan peserta kongres menghendaki hal tersebut dan menerima calon yang diajukan," kata Saan saat ditemui usai sidang paripurna DPR di Gedung Nusantara II MPR/DPR di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan tidak keberatan jika kongres luar biasa (KLB) nanti menentukan ketua umum secara aklamasi atau tanpa pemungutan suara.

"Ya kalau aklamasi juga tidak masalah selama keputusan dari kongres menghendaki hal itu," ujarnya.

Saan juga mengaku belum mengetahui apakah majelis tinggi partai telah memiliki nama-nama calon ketua umum yang akan diajukan dalam KLB Partai Demokrat di Bali pada akhir Maret nanti.

Sebelumnya, Saan meyakini bahwa wacana aklamasi pada pemilihan ketua umum tidak akan terealisasi karena Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai tidak akan menerapkan cara yang menutup peluang hadirnya calon-calon lain.

"Cara pencalonan `top to bottom` dengan `dropping` nama tidak akan ada. Saya berkeyakinan Pak SBY tidak akan melakukan itu karena Pak SBY sangat menghargai proses dan prinsip demokrasi. Salah satu pelaksanaan demokrasi itu adalah dibukanya ruang bagi semua kader untuk bisa mencalonkan diri," katanya.

Menurut dia, KLB Partai Demokrat di Bali nanti akan bersifat terbuka, para kandidat ketua umum akan muncul sendiri dari para peserta kongres.

"Dengan begitu akan terbuka semua peluang menjadi ketua umum," ujarnya.

(Y012/S024)

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013