Kami terus mencoba menenangkan Blanco. Jangan sampai kejadian ini merugikan PSSI. Ini demi kepentingan bangsa,"

Jakarta (ANTARA News) - Manajer Timnas versi Badan Tim Nasional (BTN) Habil Marati mengaku akan mengupayakan agar Luis Manuel Blanco dan asistennya tidak melaporkan kasus penggantian pelatih skuat itu ke FIFA.

"Kami terus mencoba menenangkan Blanco. Jangan sampai kejadian ini merugikan PSSI. Ini demi kepentingan bangsa," kata Habil Marati usai bertemu Menpora Roy Suryo di Kemenpora Jakarta, Rabu.

Luis Manuel Blanco datang ke Kemepora selain didampingi oleh Habil Marati juga didampingi dua asistennya, yaitu Marcos Conenna dan Jorge Di Gregorio serta penerjemah Fredy.

Menurut dia, dalam pembicaraan yang dilakukan, pelatih asal Argentina ini tetap pada keputusan, yaitu sebagai pelatih Timnas dan sebelumnya tidak ada pembicaran terkait dengan pergeseran tugas sebagai Direktur Teknik timnas. Posisi pelatih Timnas saat ini diisi oleh Rahmad Darmawan.

Dengan adanya pergeseran posisi tersebut, kata dia, Luis Manuel Blanco sempat melaporkan kejadian tersebut pada Kedutaan Besar Argentina di Indonesia. Hal itu dilakukan karena kedatangan pelatih tersebut atas dasar kerja sama kedua negara."Siap-siap saja menerima komplain dari Menpora Argentina," kata Habil Marati dengan tegas.

Habil mengaku saat bertemu dengan Menpora Roy Suryo pihaknya menjelaskan secara detail kronologis pengangkatan Blanco sebagai pelatih Timnas hingga pelatih asal Argentina itu dilengserkan dari posisinya.

Selain melakukan komunikasi, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Hanya saja hingga saat ini belum ada keputusan terkait dengan hal tersebut.

Sementara itu, Menpora Roy Suryo mengaku bahwa pasca-Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI bukan berarti semuanya telah tuntas. Masih banyak hal yang harus diselesaikan demi pengembangan dan peningkatan prestasi sepak bola Indonesia."Ini baru setengah jalan. Banyak hal harus diselesaikan mulai masalah gaji pemain hingga adanya dugaan gratifikasi," katanya.

KLB PSSI di Hotel Borobudur Jakarta, Minggu (17/3), telah mendapatkan keputusan, di antaranya penggabungan liga, revisi statuta, dan pengembalian empat anggota Komite Eksekutif (Exco). Dalam kongres tersebut muncul beberapa dinamika, di antaranya pemberikan skorsing pada enam anggota Exco.

Enam anggota Exco yang mendapatkan skorsing itu adalah Farid Rahman, Sihar Sitorus, Bob Hippy, Mawardi Nurdin, Widodo Santoso, dan Tuty Dau.


(B016/D007)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013