Dengan keberadaan jalan tol, Provinsi Bengkulu kami yakin akan semakin terbuka, apalagi jika sudah terhubung sampai Indralaya dan Muara Enim
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan pembangunan Bendung dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Benteng Kobema, Bengkulu Tengah, untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan air bersih yang sejalan dengan perkembangan pembangunan di provinsi tersebut.
“Dengan keberadaan jalan tol, Provinsi Bengkulu kami yakin akan semakin terbuka, apalagi jika sudah terhubung sampai Indralaya dan Muara Enim. Jadi SPAM Regional ini tujuannya untuk mengantisipasi perkembangan Bengkulu ke depan dengan pelayanan air bersih yang semakin baik,” kata Endra saat meninjau lokasi Bendung Kobema, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, Rabu.
Dalam keterangannya yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, Endra menjelaskan Kementerian PUPR sudah menyelesaikan pembangunan Bendung Kobema Kabupaten Bengkulu Tengah yang akan dimanfaatkan sebagai intake Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Benteng Kobema (Bengkulu Tengah - Kota Bengkulu - Seluma).
SPAM Kobema direncanakan akan dibangun mulai tahun 2023 hingga 2024 dengan kapasitas 400 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, sampai Kabupaten Seluma.
Menurut Endra, Kementerian PUPR akan melakukan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan pipa jaringan distribusi utama dengan panjang sekitar 27 kilometer (km) hingga ke Kota Bengkulu.
"Pembangunan tahap I sudah diprogramkan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bengkulu Kementerian PUPR dengan anggaran Rp400 miliar untuk melayani 38 ribu Sambungan Rumah (SR)," kata Endra.
Kepala Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Palembang Maman Noprayamin mengatakan bahwa karena Bendung Kobema berada di hulu Sungai Musi, maka pembangunan dan pemeliharaannya masih menjadi cakupan tugas BBWS Sumatera VIII Palembang.
"Pembangunan Bendung dan pipa transmisi sepanjang 22 km sudah dikerjakan sejak 2015 hingga 2020. Permasalahan saat ini ada sedimentasi di bagian hulu, untuk itu kami usulkan dibangun cek dam supaya ada kontiunitas penyediaan air, juga disiapkan program reboisasi untuk menjaga daerah tangkapan sungai," kata Maman.
Kepala BPPW Bengkulu Dendy Kurniadi mengatakan, pembangunan SPAM Kobema melibatkan pemerintah daerah dengan MOU yang ditandatangani pada 2017 antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, serta tiga kabupaten kota.
"Provinsi akan membantu membangun jaringan distribusi utama dari Sebako sampai Seluma, kemudian untuk SR-nya akan dilakukan oleh masing-masing kabupaten/kota," ujarnya.
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan IPAL Pekanbaru rampung Agustus tahun ini
Baca juga: Kementerian PUPR terima penghargaan penggunaan teknologi geospasial
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023