"Saatnya kini kaum disabilitas keluar dari asumsi menjadi beban orang normal, akan tetapi kita justru memberikan kesempatan yang sama kepada mereka untuk mengasah dan mengembangkan potensi diri, agar siap bersaing dengan perkembangan teknologi informasi," kata Ketua Himpunan Difabel Muhammadiyah (Hidimu) Riau Imamil dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu.
Menurut Imamil kelompok ini butuh ruang keberpihakan agar mereka juga dapat kesempatan yang sama dengan masyarakat pada umumnya.
Untuk itu, keberadaan UMKM Bertuah dapat menjadi wadah bagi kaum difabel untuk dapat berkarya dan menjadi usahawan mandiri setelah mendapatkan berbagai pembekalan seperti teknologi informasi, keterampilan dan lain lain agar memiliki daya saing.
"Kendati ini agenda UMKM Bertuah pertama kali membina kaum difabel namun patut bersyukur bahwa ada kelompok UMKM yang siap merangkul dan melibatkan kaum disabilitas untuk aktif dan berkarya yang pada akhirnya mereka memiliki kemampuan untuk membuka usaha baru," katanya.
Penggagas ide pembekalan bagi kaum difabel di Pekanbaru, Syafii menyebut upaya ini merupakan sebagai bagian dari bentuk kepedulian sesama terhadap mereka yang berkebutuhan khusus.
Sementara dalam UUD 1945 kaum difabel memiliki hak yang sama dengan warga normal untuk menikmati hidup dengan baik, memiliki pekerjaan dan usaha, mendapatkan ilmu pengetahuan dan hidup dengan layak secara mandiri untuk keluarga masing-masing.
"Kami ingin menghilangkan stigma dan difabel tidak perlu lagi memiliki ketergantungan dengan orang normal namun harus bisa berdaya dan berperan aktif dalam meningkatkan pendapatan keluarga yang pada akhirnya menjadi anggota keluarga yang produktif," katanya.
Untuk itu, Syafii juga berharap pemerintah daerah bisa memberikan perhatian khusus kepala kelompok disabilitas agar terus bisa berkarya dan berkembang.
"UMKM Bertuah sudah memulai perjuangan ini dan harus berlanjut serta mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Semua pihak harus bersinergi untuk mewujudkan cita-cita meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tanpa terkecuali bagi kaum disabilitas," kata Syafii.
Berdasarkan data Dinsos tahun 2022 tercatat sebanyak 1.130 penyandang disabilitas di Pekanbaru. Ribuan penyandang disabilitas ini tercatat di 12 kecamatan.
Baca juga: KND: Pendidikan vokasi dorong kesempatan disabilitas berwirausaha
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Tangerang bangun wirausaha baru untuk disabilitas
Pewarta: Frislidia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023