Kairo (ANTARA News) - Pemilik toko roti di Mesir berpawai di luar gedung pemerintah, Selasa, untuk memprotes atas melambungnya harga tepung, yang terjadi setelah perubahan kebijakan subsidi, demikian laporan kantor berita resmi Mesir, MENA.
Kementerian Pasokan dan Perdagangan Dalam Negeri baru-baru ini menetapkan perusahaan kue yang ditetapkan harus menyerahkan roti sebagai imbalan untuk pasokan tepung oleh pemerintah, sebagai cara baru dalam menyediakan makanan pokok murah buat rakyat, dan bukan mensubsidi tepung.
Tindakan itu, yang bertujuan memerangi perdagangan tepung di pasar gelap, membuat harga tepung melesat dan mengakibatkan kualitas roti lebih jelek, sehingga membuat marah pemilik toko roti dan konsumen.
Pemrotes berkeras kontrak mereka dengan Kementerian tersebut diubah dan disisipkan hak mereka untuk menolak menandatangani kontrak semacam itu, kata Xinhua.
Para pemilik toko roti mengatakan mereka tak bisa mempertahankan bisnisnya sebab kenaikan harga telah melahap keuntungan mereka, yang sudah sedikit, dan mendesak pemerintah mempertimbangkan kenaikan upah pekerja dan biaya transportasi.
Mereka juga menuntut pembayaran segera subsidi bahan bakar diesel, yang sudah lewat masanya selama tujuh bulan. Menurut Kamar Dagang, pemerintah berutang 59,43 juta dolar AS dalam bentuk subsidi bahan bakar diesel pada sebanyak 25.000 pemilik toko roti di negeri itu.
Menteri Pasokan dan Perdagangan Dalam Negeri Bassem Ouda mengatakan ia berencana mengadakan pertemuan pada Selasa malam waktu setempat dengan kepala cabang Kamar Dagang Abdullah Ghorab untuk membahas tuntutan pemrotes.
Penerjemah : Chaidar Abdullah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013