Kairo (ANTARA News) - Perdana Menteri Mesir Hisham Qandil mengunjungi Paviliun Indonesia usai pembukaan Cairo International Fair (CIF) 2013, Selasa.
Dalam perbincangan dengan Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi, PM Qandil menyampaikan apresiasi atas keikutsertaan Indonesia dalam perhelatan tahunan ke-46 itu.
Kepala Pemerintahan Mesir itu juga memuji pertumbuhan perekonomian Indonesia yang dinilainya sangat baik.
"Capaian Indonesia dalam pertumbuhan bidang ekonomi sangat mengagumkan," kata Qandil yang juga dikenal sebagai pakar ekonomi dan perbankan itu.
PM Mesir juga menyatakan keinginannya agar Indonesia dapat berbagi pengalaman dengan Mesir dalam memajukan pembanganunan kedua negara sahabat.
Cairo International Fair bertema, Egypt, Gateway of Trade (Mesir, Gerbang Perdagangan) tersebut akan berlangsung dari tanggal 19-29 Maret.
Selain Indonesia, pameran perdagangan yang digelar Fair Ground Nasr City, Kairo Timur itu diikuti pula sejumlah negara, diantaranya Malaysia, Jepang, China, Italia, Prancis, Inggris, AS dan Brasil.
Sementara itu, pembukaan Pavilun Indonesia ditandai dengan pengguntingan pita merah putih oleh Dubes Nurfaizi.
"Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung Mesir dalam upaya pemulihan ekonomi pasca Revolusi 25 Januari 2011, termasuk di antaranya keikutsertaan CIF ini," katanya.
Atase Perdagangan KBRI Kairo, Fetnayeti, menjelaskan, sembilan perusahaan Indonesia berpartisipasi dalam CIF.
PT. Indofood CBP Sukses Makmur (Food, Instant Noodle, Snack, Sauce, Biscuit & Baby Food), PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (Paper Product & Stationery Product), Berca Sportindo (Foowear, Sport Shoes, Life Style Shoes, Apparel, Sport Wear), PT. Petropart Gemilang Utama (Industrial Gloves, Protective Apparel, Safety Boots), PT. Widaya Inti Plasma (Injection Sport Shoes, Cement Shoes, Dress, PVC, & Eva Sandal), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara (Agricultural Products, Spices & Coffee), CV. Global Tujuh Tujuh (Coffee & Cashew Nuts), Hilwa Arina (Moslem Wear), dan CV. Aqilla Nafisha (Moslem Wear).
Selain itu, lanjut Fetnayeti, dua perusahaan joint venture Indonesia-Mesir yaitu Pyramid Glass Company SAE (Glassware & Tabelwear) dan Salim Wazaran Abu Alata Co. Ltd (Indo Mie) serta Al Ahram Foundation, importir Handicrafts akan turut memamerkan produknya di Paviliun Indonesia.
"Keikutsertaan RI pada CIF ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama perdagangan kedua negara," ujarnya.
Keikutsertaan Indonesiaada pada CIF tahun 2012 lalu menghasilkan transaksi perdagangan sebesar 14,9 juta dolar AS, kata Kepala Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial Budaya, Muhammad Nur Salim. (M043)
Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013