Makassar (ANTARA) - Tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menetapkan kuliner di Kota Makassar masuk potensi ekonomi kreatif unggulan setelah dilaksanakan uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia atau PMK3I.

"Kami sudah melakukan uji petik sejak 15-16 Juli kemarin. Dari hasil uji petik, kami melakukan pemetaan dan hasilnya adalah kuliner merupakan subsektor yang paling dominan," ujar Ketua Tim Kerja Pengembangan Kawasan Kreatif Kemenparekraf Elfridanche Pardede di Balai Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.

Dari enam subsektor ekonomi kreatif yang dilakukan uji petik, kata dia, seperti fesyen, kuliner, kriya, film, fotografi, dan seni pertunjukan, tim uji petik PMK3I Kemenparekraf hanya kuliner paling dominan selanjutnya ditetapkan kuliner sebagai subsektor ekonomi kreatif unggulan.

Penetapan tersebut ditandai penandatangan berita acara hasil uji petik antara Pemkot Makassar dengan Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf terkait PMK3I, di Ruang Sipakalebbi, balai kota setempat.

Menurutnya, bila dibandingkan dengan subsektor ekonomi kreatif lainnya, kata Elfridanche, kuliner di Kota Makassar jauh lebih unggul. Mulai dari jumlah tenaga kerja yang terserap hingga merek produk UMKM yang ada di Kota Makassar.

"Penilaian ini semua dihasilkan karena ada modal yang besar dari Kota Makassar. Makassar punya nilai sejarah dan budaya yang tinggi sehingga punya resep yang tidak dimiliki kota-kota lain di Indonesia," ungkapnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Muhammad Roem bahwa penetapan kuliner sebagai subsektor ekonomi kreatif unggulan untuk selanjutnya diresmikan melalui surat keputusan yang dikeluarkan Kemenparekraf.

Meski kuliner menjadi ekonomi kreatif unggulan Kota Makassar, kata dia, namun subsektor lainnya juga tetap menjadi perhatian Pemkot Makassar karena memiliki keterkaitan yang sangat erat. Misalnya, kuliner tetap membutuhkan subsektor kriya dalam hal packing atau pengemasan. .

Pembenahan lainnya adalah tata saji di mana harus ada perbedaan antara mangkok coto, pallubasa, dan sop saudara. Ini artinya, ada ciri khas untuk masing-masing jenis kuliner yang disajikan. Dan menjadi pekerjaan rumah dalam waktu dekat ini adalah mengumpulkan berbagai pihak pelaku usaha kuliner.

"Tindak lanjut dari hasil uji petik ini masih ada beberapa hal yang harus kita benahi, terutama dalam story telling atau cerita tentang kuliner Makassar yang harus diperdalam. Semua subsektor ini memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar," ungkap Roem.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto pada kesempatan itu menyambut baik hasil uji petik PMK3I Kemenparekraf.

Menurut dia, hasil ini semakin memperkuat branding Makassar Kota Makan Enak yang dilaunching Maret 2023 lalu.

"Jadi, mari kita berbagi tugas apa-apa yang mesti dilakukan pemerintah kota agar ini tidak hanya sampai di sini tapi membuat industri kuliner kita semakin dikenal. Saya pikir kita harus buat tersistem," kata pria disapa akrab Danny Pomanto ini menambahkan.

Baca juga: Menparekraf ajak pelaku ekraf Bekasi memanfaatkan potensi wisata MICE


Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023