"Banyak wisatawan yang berhasil memotret sejumlah eksploitasi hewan secara berlebihan dan mereka bagikan di dunia maya. Tentu saja hal tersebut dapat menjadi pencitraan buruk bagi Indonesia di dunia,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diminta serius untuk melindungi satwa laut seperti ikan hiu atau pari manta agar memberi dampak positif bagi pencitraan pariwisata Indonesia di mata dunia sekaligus memberikan peluang ekonomi ke arah yang lebih baik.
"Banyak wisatawan yang berhasil memotret sejumlah eksploitasi hewan secara berlebihan dan mereka bagikan di dunia maya. Tentu saja hal tersebut dapat menjadi pencitraan buruk bagi Indonesia di dunia," kata Mark Erdmann, Penasihat Teknis Senior Konservasi International Indonesia (CII).
Saat menjadi panelis dalam acara "Simposium Nasional Perlindungan Hiu" di Aula Mina Bahari 3, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa, dia mengatakan di tengah pesatnya perkembangan internet di masa kini maka sangat mudah foto-foto tersebut menyebar.
Dia mengatakan bahwa faktor ekonomi membuat banyak hiu diburu siripnya.
Padahal diperkirakan jika hiu hanya dimanfaatkan untuk perikananan (jual beli daging, sirip dan bagian tubuh hiu lainnya) maka potensi pendapatan hanya senilai Rp570 ribu per ekor. Berbeda halnya jika hiu bibiarkan hidup sebagai objek wisata bawah laut maka potensi pemasukan bisa mencapai Rp15 juta per tahun untuk setiap ekornya.
Mark mengapresiasi Pemerintah Daerah Raja Ampat, Papua Barat yang memberlakukan kawasan konservasi hewan laut terutama untuk hiu dan pari manta.
Dengan peraturan tersebut membuat siapa saja yang menangkap hewan dilindungi seperti hiu dan pari manta akan dikenai hukuman pidana dan atau denda.
"Saya berharap inisiatif dari Pemda Raja Ampat mampu menginspirasi daerah lainnya terlebih bagi pemerintah pusat," kata dia.
Dia mengatakan bahwa secara langsung atau tidak perilaku nelayan yang memburu hiu, lumba-lumba, penyu dan hewan-hewan langka akan merugikan sektor pariwisata.
"Beberapa wisatawan luar negeri berhasil mengabadikan bagaimana keadaan hiu tersiksa sampai mati setelah siripnya dipotong oleh manusia. Ada lagi foto mengenai pemanfaatan lumba-lumba dan kura-kura sebagai umpan hiu," kata dia.
(A061/Z003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013