Malang (ANTARA) - Program mahasiswa membangun desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) membantu mengembangkan platform aplikasi Desaverse di 1.000 desa di wilayah Jawa Timur.

Ketua Program MMB Universitas Brawijaya, Dr. Sujarwo mengatakan seluruh desa (1.000 desa) tempat mahasiswa mengabdi (MMD), nantinya dibantu untuk mengembangkan platform aplikasi Desaverse tersebut agar lebih dikenal, baik di dalam maupun luar negeri (mancanegara).

"Ada tiga desa yang menjadi proyek percontohan Desaverse ini, yakni Desa Kalipuro dan Desa Osing Kemiren di Banyuwangi, serta Desa Tulungrejo, Kota Batu," kata Sujarwo di sela bincang dan obrolan santai (Bonsai) UB di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Selasa.

Sujarwo mengatakan platform aplikasi Desaverse dikembangkan sesuai potensi masing-masing desa. Potensi yang dieksplorasi tidak hanya pariwisata, tetapi banyak hal, seperti produk usaha mikro kecil menengah (UMKM), pertanian, seni dan budaya, serta potensi lainnya di masing-masing desa.

Sementara itu, dosen pendamping lapang (DPL) Desa Tulungrejo, Kota Batu Ir. Endra Yuafanedi Arifianto, ST.,MT mengemukakan Program MMD UB dengan mengerahkan sekitar 13.600 mahasiswa tersebut, ditangkap oleh dunia industri yang akan mengenalkan platform aplikasi Desaverse.

"UB bekerja sama dengan PT Borsya Digital Smartindo (BDS) untuk memudahkan desa dalam mengenalkan seluruh potensi dan kegiatan masing-masing, sehingga bisa dikenal oleh dunia luar," ujarnya.

Saat ini, lanjut Endra, platform aplikasi Desaverse sedang dalam proses penyiapan badan hukum sebagai antisipasi agar tidak diambil (dipatenkan) pihak lain.

Baca juga: UB Kediri pre-launching "Brawijaya Agro Science"

Endra berharap ke depan setiap orang yang berperan di desa bisa melakukan pelaporan kegiatan layaknya jurnalis yang bersifat profitable, sehingga bisa menjadi lapangan pekerjaan baru di desa.

"Setelah Program MMD UB yang hanya 40 hari ini tuntas, bisa dilanjutkan oleh perangkat desa, karena mereka juga akan dibekali dengan pelatihan terkait mini broadcast. Dengan demikian, program yang dicanangkan dalam Program MMD UB ini tetap bisa dilanjutkan, bahkan terus ditingkatkan kualitasnya," kata Endra.

Kepala Desa Tulungrejo, Kota Batu Suliono berharap Program MMD UB di desa itu tidak hanya sebatas transfer ilmu pengetahuan, pelatihan tentang mini broadcast maupun peningkatan kualitas SDM-nya saja, namun juga perangkat keras untuk broadcast-nya dibantu.

"Kami berharap UB juga bisa membantu peralatan mini broadcast tersebut, sehingga semua kegiatan pariwisata, pertanian dan lainnya yang sudah terintegrasi ini bisa lebih baik lagi, lebih lengkap dan hanya dalam satu platform, semua bisa terwadahi," ujar Suliono.

Baca juga: Mahasiswa UB bantu petani lakukan pengecekan kesuburan tanah
Baca juga: Mahasiswa UB latih petani mengolah limbah menjadi pupuk kompos

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023