Jadi, Saprahan Khatulistiwa ini terus dikembangkan, jangan berhenti.
Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji meminta Bank Indonesia(BI) Perwakilan Kalbar bersama BUMN di daerah ini untuk terus mengangkat produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.
"Usaha mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu unit usaha yang menjadi urat nadi perekonomian daerah dan nasional. Produk UMKM merupakan produk yang berpotensi untuk dikembangkan secara kreatif dan inovatif, sehingga kualitas produk UMKM dapat meningkat dan bersaing di pasar domestik maupun pasar internasional," kata Sutarmidji, di Pontianak, Selasa.
Terkait hal tersebut, untuk mendukung dan mengangkat produk-produk UMKM, Pemprov Kalbar kembali menggelar Semarak Pariwisata, UMKM dan Keuangan Kalimantan Barat (Saprahan Khatulistiwa) Tahun 2023, di Aula Garuda Gedung Pelayanan Terpadu Kantor Gubernur Kalbar, yang dimulai pada Senin (17/7) kemarin.
"Jadi, Saprahan Khatulistiwa ini terus dikembangkan, jangan berhenti. Terima kasih saya ucapkan kepada Bank Indonesia dan stakeholder yang sudah ikut mengangkat produk-produk UMKM serta meningkatkan sumber daya manusianya dan juga akses-akses permodalan, dan lain sebagainya," ujarnya pula.
Semua itu diharapkan bisa menambah nilai suatu produk, kreasi dan inovasi yang berkembang, sehingga pasar yang dituju pun semakin menarik.
"Tahun ini yang diangkat Tenun Sambas dan Kopi Liberica, dan saya sependapat dengan 2 produk unggulan ini karena kita harus kembangkan Kopi Liberica, terutama Sambas dan Kayong Utara. Kopi Liberica Sambas kandungan kafeinnya cukup rendah, hanya 0,087 dan ada beberapa daerah di Sambas yang sudah menghasilkan Kopi Liberica. Kemudian, kreasi Tenun Sambas juga inovasinya terus berkembang dan bisa menjajari pasar milenial," katanya lagi.
Tidak hanya itu, untuk kuliner seperti stik keladi Kota Singkawang yang telah menjadi cemilan resmi dari G20.
"Ini terus akan kami kembangkan. Di dalam Saprahan Khatulistiwa Tahun 2023 ini ada momentum percepatan sistem pemerintahan berbasis elektronik yang akan bisa melahirkan efisiensi percepatan dan lain sebagainya untuk kemajuan ekonomi Kalimantan Barat," ujar Gubernur Sutarmidji.
Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Kalbar Nur Asyura Anggini Sari menjelaskan ini merupakan tahun ke-3 dilaksanakannya event Saprahan Khatulistiwa.
"Kami juga sudah dapat persyaratan, kalau mau masuk ke event nasional jika kegiatannya sudah 3 tahun berturut-turut dengan nama yang sama. Kemudian, ada satu syarat yang harus ada, yaitu mengusung budaya dan inovasi. Itulah yang kami lakukan tahun ini, karena kami memang berupaya untuk ini masuk kepada event nasional. Sehingga, yang membedakan inovasi pelaksanaan Saprahan Khatulistiwa Kalimantan Barat tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu budaya makan Saprahan," katanya pula.
Nur Asyura juga mengungkapkan bahwa BI selalu melakukan survei UMKM-UMKM yang berpotensi dan yang belum bisa membuat laporan keuangan dengan baik, sehingga akan ada pelatihan dan menjadi salah satu syarat apabila akan mengakses permodalan kepada lembaga keuangan.
"Hal-hal tersebut yang menjadi dorongan bagi Bank Indonesia untuk penambahan permodalan di UMKM dan tentunya kami (BI) di dalam organisasi Badan Musyawarah Perbankan Daerah Kalimantan Barat, juga selaku mendorong perbankan di Kalimantan Barat untuk memberikan modal tambahan untuk pengembangan UMKM di Kalimantan Barat. Itu bentuk-bentuk dukungan yang dilakukan Bank Indonesia untuk peningkatan permodalan UMKM di Kalimantan Barat," katanya pula.
Baca juga: Teten: Teknologi digital terbukti permudah akses pembiayaan UMKM
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023