"Saya ini dulu pedagang bawang putih dan Indonesia memang pernah swasembada. Jadi sebaiknya Kementan jangan menyerah," kata mantan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, dulu banyak daerah yang menjadi penghasil bawang putih, termasuk daerah Batu, Malang.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Hasanuddin Ibrahim, mengatakan sampai sekarang Indonesia masih sulit bergantung pada pasokan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan bawang putih.
"Sulit untuk memenuhi kebutuhan nasional hanya dari pasokan dalam negeri. Saat ini, jumlah petani yang menanam bawang putih sudah semakin sedikit," katanya.
Ia menambahkan, saat ini pasokan dalam negeri hanya mampu memenuhi 5-10 persen kebutuhan nasional. "Itupun untuk memenuhi kebutuhan industri jamu karena aroma bawang putih Indonesia tiga kali lebih kuat dibandingkan bawang putih impor," katanya.
Data Kementerian Pertanian menyebutkan Indonesia pernah mencapai swasembada bawang putih, karena sebelum 1998 luas areal tanam komoditas ini mencapai 250.000 hektare. Sementara saat ini luas areal tanam bawang putih yang tersisa hanyalah 25.000 hektare.
Menurut dia, gairah menanam bawang putih mulai turun sejak 1998. "Saat itu kan keran impor bawang putih dibuka, sehingga petani kesulitan bersaing dengan bawang putih impor," katanya.
Pewarta: Subagyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013