Amerika Serikat lebih menginginkan menyelesaikan masalah ini secara damai

Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Senin, mendesak Iran mengambil "langkah-langkah segera dan berarti" untuk bergerak "menuju penyelesaian masalah panjang" dengan dunia menyangkut program nuklirnya.

Dalam sebuah pesan melalui video dalam rangka menghormati tahun baru Iran, Nowruz, Obama mengatakan jika Teheran melakukan langkah tersebut "rakyat Iran akan mulai melihat keuntungan yang lebih besar di bidang perdagangan dan hubungan dengan negara-negara lainnya, termasuk Amerika Serikat."

Iran saat ini berada di bawah sanksi-sanksi internasional yang kian tajam karena program nuklirnya, yang ditakutkan oleh AS dan negara-negara Barat lainnya itu ditujukan untuk membuat senjata atom.

Iran sendiri bersikeras bahwa program nuklir yang dimilikinya itu sepenuhnya adalah untuk tujuan damai.

Baik AS maupun Israel telah menolak mengesampingkan aksi militer untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir.

Isu tersebut kemungkinan akan menjadi agenda utama pekan ini dalam lawatan Obama pertama kalinya sebagai presiden ke Israel.

Obama pekan lalu mengakan bahwa Iran akan memerlukan waktu "satu tahun atau sekitar itu" untuk membuat bom nuklir.

Dalam pesan untuk menghormati Nowruz --Tahun Baru Persia-- Obama memberikan imbauan kepada masyarakat Iran, dengan mengatakan "rakyat Iran membayar harga tinggi yang tidak perlu karena tidak adanya keinginan dari para pemimpin kalian untuk memberikan perhatian terhadap masalah ini.

"Seperti yang telah saya katakan, Amerika Serikat lebih menginginkan menyelesaikan masalah ini secara damai, melalui jalan diplomatik."

"Tentunya, jika --seperti yang dikatakan oleh para pemimpin Iran-- bahwa program nuklir mereka adalah untuk tujuan damai, dengan demikian ada dasar bagi penyelesaian praktis."

AFP melaporkan Obama memberikan pernyataan kepada Iran pertama kalinya dalam rangka menghormati Nowruz tak lama setelah ia disumpah sebagai presiden tahun 2009.

Itu merupakan bagian dari kebijakan AS menjalani hubungan dengan kepemimpinan Iran.

Namun, pemerintahan Obama kemudian tahun itu mundur dari pendekatan tersebut ketika Iran melancarkan tindakan keras terhadap para pengunjuk rasa yang memprotes tentang hasil pemilihan.

Sejak saat itu, AS membantu upaya penerapan sanksi internasional yang kian mengisolir Teheran.

Hubungan kedua negara mengalami ketegangan sejak revolusi Iran tahun 1979, yang menggulingkan pemimpin Iran --sekutu AS-- dan krisis penyanderaan pada tahun yang sama.

Dalam kasus penyanderaan, mahasiswa-mahasiswa radikal menahan lebih dari 50 warga Amerika selama 444 hari.

Penerjemah : Tia Mutiasari

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013