"Korban berada di sekoci untuk diving tapi sekoci tenggelam karena angin kencang dan gelombang tinggi," kata Kepala Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan selaku SAR Mission Coordinator dari Maumere, Kabupaten Sikka, Selasa.
Pos SAR Manggarai Barat telah menerima informasi kecelakaan kapal sekoci yang ditumpangi oleh satu orang wisatawan domestik bernama Alex Susanto Salim (43), Senin (17/7) malam.
Korban hendak melakukan aktivitas menyelam di sekitaran Pulau Mauwang pada pukul 17.00 Wita namun angin kencang dan gelombang tinggi menenggelamkan sekoci itu.
Ketika Tim SAR Gabungan tiba di lokasi kejadian, korban telah ditolong oleh kru kapal dengan metode Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Tim SAR Gabungan juga terus melakukan RJP, lalu mengevakuasi korban ke pelabuhan Syahbandar Labuan Bajo pada pukul 19.00 Wita.
Korban dibawa ke RS Siloam Labuan Bajo dan dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.
"Dari keterangan dokter korban sudah tidak dapat ditolong lagi atau meninggal dunia," ucap Supriyanto Ridwan.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo, Sti Nenotek menyampaikan bahwa adanya potensi angin kencang dengan kecepatan mencapai 50 km per jam di Labuan Bajo kemarin.
Kondisi angin kencang pun diprakirakan terjadi selama pekan ini.
Oleh karena itu masyarakat yang melakukan aktivitas di perairan Manggarai Barat dan Taman Nasional Komodo harus berhati-hati.
"Kalau ada angin kencang, kapal jangan berlayar dulu," kata Sti.
Baca juga: Tim SAR evakuasi korban kecelakaan kapal tenggelam di Lingga
Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi dua ABK KM Farida Indah dari KM Nagoya 02
Baca juga: SAR teruskan pencarian bocah terjatuh dari kapal di Sungai Batanghari
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023