Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, masjid Rihlatul Jannah di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang baru saja diresmikan dapat digunakan untuk masyarakat umum.

“Masjid untuk umum, karena di depan (gerbang) akan dibuka,”ujarnya usai peresmian Masjid Rihlatul Jannah di lingkungan Kemenparekraf, Senin.

Dirinya menuturkan, masjid yang telah dibangun selama delapan bulan ini tidak hanya sebagai pusat kegiatan ibadah, namun juga akan menjadi pusat kegiatan muamalah, serta tempat memperkuat kerukunan umat beragama.

Ke depan, dirinya akan menginstruksikan agar masjid yang terletak di kawasan ring satu istana Presiden RI ini agar dapat diakses pada hari libur serta dapat digunakan untuk beribadah sholat lima waktu termasuk saat memasuki bulan ramadhan.

Masjid yang juga dekat dengan kawasan yang menjadi lokasi unjuk rasa ini, diharapkan juga dapat dimanfaatkan para pengunjuk rasa, namun dengan mengutamakan menjaga ketertiban.

"Nah nanti untuk teman yang demo kita ingatkan untuk jaga kebersihan dan silakan kalau mereka menggunakan fasilitas ini tentunya dengan menjaga ketertiban dan jangan tinggalkan sholat. Demo boleh demo tapi jangan tinggalkan sholat,” ujarnya.

Sandiaga juga menegaskan, pembangunan masjid ini tidak menggunakan dana APBN melainkan menggunakan dana dari donatur dan umat yang telah terkumpul, pendanaan dilakukan dengan menggandeng beberapa platform crowdfunding untuk mencari sumber dana dari para investor hingga mitra strategis lainnya.

Sementara itu, nama masjid Rihlatul memiliki arti perjalanan atau wisata, dan Jannah yang memiliki makna surga. Sehingga ibadah di masjid ini diharapkan menjadi sebuah perjalanan wisata seperti menuju surga.

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023