Jakarta (ANTARA) - Aktor Jourdy Pranata mengaku mampu menghabiskan keseluruhan waktu selama satu hari penuh untuk menikmati rentetan film secara maraton berbagai genre dari komedi romantis hingga drama yang menawarkan kisah sedih.
Jourdy yang baru saja menyelesaikan film terbaru bertajuk "Susuk: Kutukan Kecantikan" mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki genre spesifik favorit kala ingin menikmati sajian film semisal dari layanan over the top (OTT). Biasanya, ia menghabiskan waktu selama dua hari untuk menamatkan sebuah series atau tiga film dalam sehari.
"Selera film gue tuh sama seperti selera musik, nggak ada yang spesifik. Campuran, bahkan dangdut dan melayu, gue dengerin. Tergantung mood aja. Begitu juga kalau maraton film," buka Jourdy kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Baca juga: Jourdy Pranata akui punya kesamaan dengan Baskara di "One Night Stand"
Lebih lanjut ia mengaku bahwa ketika ingin menikmati sajian hiburan ringan, maka dirinya akan mencari film-film remaja atau komedi nan menguras tawa. Tetapi ketika mood berada dalam kondisi sebaliknya, maka aktor yang turut mencatatkan nama di film-film "Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji", "Balada Si Roy", dan "Kukira Kau Rumah" itu akan memburu film-film Korea yang menguras air mata.
"Kadang lagi pengin yang teenflix, gue nonton yang ringan-ringan. Kalau ada yang ingin dibawa nangis, ya gue Korea-an deh. Tergantung mood. Bahkan pernah dua bulan, gue nggak nonton film karena kerja dan nggak ada mood buat nonton. Jadinya keburu capek," terangnya.
Tak hanya itu, Jourdy bahkan bisa meluangkan waktu untuk menonton film kesukaan berdasarkan sosok penampil yang dinilainya sedap dipandang mata.
"Ada masa, gue kayak pengin nonton film kalau pemainnya cakep. Menurut gue, film itu hiburan yang bisa segitunya," tutupnya sambil tertawa.
Baca juga: Jourdy Pranata tertarik perankan hantu di film horor
Baca juga: Jourdy Pranata akui penasaran bertemu langsung pengguna susuk
Baca juga: Jourdy Pranata teringat kematian saat main film "Kajiman"
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023