Beijing (ANTARA) - Sektor kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di China memasuki tahap baru pembangunan berkualitas tinggi, ditandai dengan peningkatan yang stabil dalam output, penjualan, ekspor, dan potensi konsumsi.
Negara itu mencatatkan pertumbuhan output NEV-nya secara eksponensial. NEV ke-20 juta diluncurkan dari lini produksi pada 3 Juli di Kota Guangzhou, China selatan, menandai tonggak sejarah untuk sektor ini. Output NEV akumulatif melampaui 10 juta unit pada Februari tahun lalu.
Pada paruh pertama (H1) 2023, output NEV naik 42,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi hampir 3,79 juta unit, sedangkan penjualan NEV melonjak 44,1 persen (yoy) menjadi hampir 3,75 juta unit, menurut data dari Asosiasi Manufaktur Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM).
Negara itu mengekspor 534.000 NEV selama periode yang sama, melonjak 160 persen dari tahun sebelumnya.
BYD, salah satu produsen kendaraan listrik dengan pertumbuhan tercepat di China, mengekspor mobilnya ke lebih dari 70 negara dan kawasan.
Sektor NEV China mendapatkan keunggulan kompetitif dalam skala dan kualitas, dan kendaraan bermerek China yang diekspor itu hemat biaya, kata Zhu Yifang, seorang peneliti di pusat penelitian strategi dan kebijakan otomotif di bawah China Automotive Technology and Research Center Co., Ltd.
Membangun momentum pertumbuhan yang kuat, China meningkatkan dukungan kebijakan di sektor NEV, khususnya di daerah-daerah pedesaannya yang luas.
Pada Mei 2023, China merilis pedoman untuk mendukung warga yang tinggal di daerah pedesaan untuk membeli NEV, dengan fokus pada peningkatan pembangunan infrastruktur pengisian daya.
Untuk lebih mengembangkan potensi konsumsi domestik, China memperpanjang kebijakan pajak pembelian preferensialnya untuk NEV hingga akhir 2027.
Perkiraan awal menunjukkan kebijakan tersebut akan menghasilkan 520 miliar yuan (1 yuan = Rp2.092) atau sekitar 72,91 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.978) dalam pembebasan dan pengurangan pajak.
Infrastruktur, termasuk fasilitas pengisian daya, juga mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Jumlah tiang pengisian daya (charging pile) meningkat dari kurang 100.000 pada 2015 menjadi 5,21 juta pada 2022. Pada akhir Mei tahun ini, tiang pengisian daya di China mencapai hampir 6,36 juta.
Hingga akhir 2022, terdapat 226 kendaraan per 1.000 orang di China, dan banyak keluarga yang belum pernah memiliki mobil. Pasar otomotif masih memiliki ruang besar untuk tumbuh, kata Fu Bingfeng, wakil presiden eksekutif sekaligus sekretaris jenderal CAAM.
Dengan semakin populernya NEV di kalangan konsumen China, kota-kota tingkat ketiga dan keempat serta daerah pedesaan mampu mencatatkan pertumbuhan pasar yang lebih cepat, kata Fu, seraya menambahkan bahwa jumlah kendaraan per 1.000 orang kemungkinan akan mencapai 400 di masa mendatang.
Sektor NEV memasuki tahap baru pembangunan berskala besar, global, dan berkualitas tinggi, menjadi bagian penting dari sistem industri modern China, kata Fu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023