Bahasa Indonesia unik dan penting bagi kami.
Denpasar (ANTARA News) - Duta Besar India untuk Indonesia Gurjit Singh mengatakan alasan utama generasi muda dari negaranya menempuh pendidikan di Tanah Air adalah karena tertarik mempelajari Bahasa Indonesia.

"Bisnis antara India dan Indonesia berkembang, warga India ingin memperdalam Bahasa Indonesia dulu sebelum memulai bisnis," katanya dalam pertemuan Malam Kebudayaan (Reception and Cultural Evening), di Kampus Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Senin malam.

Berdasarkan data yang diperolehnya, besaran nilai bisnis antara India dan Indonesia dalam kurun waktu terakhir telah mencapai 20 miliar dolar AS.

Di sisi lain masih banyak lagi warga India yang ingin berbisnis di Nusantara.

"Bahasa Indonesia unik dan penting bagi kami. Oleh karena itu, saya sendiri juga ingin bisa berbahasa Indonesia," katanya.

Di samping mempelajari Bahasa Indonesia, jelas dia, warga negara India saat studi ke Tanah Air juga tertarik mempelajari kebudayaan. Khususnya di Bali, beberapa mahasiswa India telah mengikuti perkuliahan di Universitas Udayana dan IHDN Denpasar.

"Indonesia dan India memiliki sejarah yang panjang dan kami ingin meningkatkan harmonisasi hubungan itu, di antaranya melalui generasi muda lewat program beasiswa dan pertukaran pelajar," katanya.

Menurut dia, dengan terjalinnya kerjasama tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik juga bagi dunia.

Mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi ke India, kata Gurjit, mayoritas tertarik mempelajari ilmu teknologi informasi, komputer dan sains. "Kalau dulu umumnya mahasiswa Indonesia ingin belajar ilmu sosial," ucapnya.

Gurjit menambahkan, pada Desember 2012 saja sekitar 25 pelajar Indonesia telah berangkat menempuh pendidikan ke India. Pihak Kedubes India pada tahun lalu juga telah mengeluarkan visa belajar untuk 100 orang Indonesia.

"Mereka menempuh pendidikan ke India ada yang melalui program beasiswa, ada yang biaya sendiri," kata Gurjit.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013