Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN, Soegiharto, mengungkapkan PT PLN (Persero) sanggup mendanai proyek kelistrikan berkapasitas 10.000 MW. "Seperti yang sudah-sudah, PLN punya kemampuan mengadakan proyek kelistrikan baik pembangkitan, transmisi, maupun distribusi," katanya, seusai BUMN Executive Breakfast Meeting di Jakarta, Rabu. Komisaris Utama PLN, Al Hilal Hamdi menambahkan pendanaan pembangkit melalui kredit ekspor kontraktor "engeenering, procurement, and contractor" (EPC) sebesar 85-90 persen dan sisanya 10-15 persen PLN. Sedang, transmisi dan distribusi oleh PLN sendiri. "PLN akan mencari dana itu melalui penerbitan obligasi konvensional dan sukuk," katanya. Menurut Hilal, dana yang dibutuhkan buat transmisi dan distribusi di Jawa-Bali sebesar 250 juta dolar AS. Soegiharto mengemukakan saat ini, proyek kelistrikan tersebut tengah menunggu keluarnya perpres yang akan menjadi payung program itu. "Inti perpres adalah bagaimana pengadaan PLN dapat dilakukan secara singkat. Kita potong banyak sekali birokrasinya," katanya. Menurut dia, proses pengadaannya dilakukan melalui mekanisme pemilihan langsung. Al Hilal menambahkan, peserta tender akan diundang PLN secara terbatas dan selanjutnya melalui "beauty contest" dipilih satu di antaranya yang mempunyai kemampuan. (*)
Copyright © ANTARA 2006