Direktur Eksekutif Senopati Syndicate Robi Sugara menilai Presiden Joko Widodo dapat menjaga netralitas TNI dan Polri di Pemilu 2024, sehingga dua institusi tersebut tetap loyal pada kepentingan bangsa dan negara dan bukan pada kelompok tertentu.
"Jokowi bisa terus menegaskan tentang netralitas TNI serta Polri, sehingga mereka tetap loyal pada kepentingan bangsa dan negara," ujar Robi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Menurut Robi, Jokowi mampu menjaga netralitas TNI dan Polri karena dia bukan petinggi partai politik atau ketua umum partai yang merupakan pihak berkepentingan dalam kontestasi pemilu.
Dengan demikian, lanjutnya, Jokowi dapat mengarahkan TNI dan Polri untuk tetap netral dalam Pemilu 2024 dan tidak terbelah karena mendukung calon tertentu.
Baca juga: Menkopolhukam tekankan sinergitas-netralitas TNI-Polri songsong pemilu
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, Robi mengatakan TNI dan Polri berpotensi dimanfaatkan oleh peserta yang berkontestasi pada Pemilu 2024 untuk kepentingan memperbanyak dukungan suara.
Dia mencontohkan hal tersebut tampak dari safari politik atau road show yang dilakukan sejumlah tokoh bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Robi menyebutkan salah satunya ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memiliki latar belakang militer. Secara emosional, menurut Robi, Prabowo bisa memengaruhi profesionalitas TNI aktif dalam bersikap.
"Kubu Prabowo sudah melakukan road show kepada purnawirawan TNI atas kontestasinya menuju Pemilu 2024," katanya.
Baca juga: Mahfud MD: Aturan kampanye jelas, TNI dan Polri tinggal mengikuti
Kemudian, dia mengatakan bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo juga melalukan safari politik dengan menyertakan purnawirawan TNI untuk bergabung menjadi tim sukses pemenangan dirinya.
Lalu, lanjut Robi, ada mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang didukung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Koalisi Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat itu juga tampak sedang berupaya untuk menarik orang-orang dari latar belakang militer untuk masuk barisan pendukung Anies.
"Selain TNI, Polri akan berpotensi digunakan oleh mereka yang berkontestasi pada Pemilu 2024 itu," ucap Robi.
Baca juga: Purnawirawan TNI/Polri beberkan alasan dukung Anies pada Pemilu 2024
"Jokowi bisa terus menegaskan tentang netralitas TNI serta Polri, sehingga mereka tetap loyal pada kepentingan bangsa dan negara," ujar Robi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Menurut Robi, Jokowi mampu menjaga netralitas TNI dan Polri karena dia bukan petinggi partai politik atau ketua umum partai yang merupakan pihak berkepentingan dalam kontestasi pemilu.
Dengan demikian, lanjutnya, Jokowi dapat mengarahkan TNI dan Polri untuk tetap netral dalam Pemilu 2024 dan tidak terbelah karena mendukung calon tertentu.
Baca juga: Menkopolhukam tekankan sinergitas-netralitas TNI-Polri songsong pemilu
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, Robi mengatakan TNI dan Polri berpotensi dimanfaatkan oleh peserta yang berkontestasi pada Pemilu 2024 untuk kepentingan memperbanyak dukungan suara.
Dia mencontohkan hal tersebut tampak dari safari politik atau road show yang dilakukan sejumlah tokoh bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Robi menyebutkan salah satunya ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memiliki latar belakang militer. Secara emosional, menurut Robi, Prabowo bisa memengaruhi profesionalitas TNI aktif dalam bersikap.
"Kubu Prabowo sudah melakukan road show kepada purnawirawan TNI atas kontestasinya menuju Pemilu 2024," katanya.
Baca juga: Mahfud MD: Aturan kampanye jelas, TNI dan Polri tinggal mengikuti
Kemudian, dia mengatakan bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo juga melalukan safari politik dengan menyertakan purnawirawan TNI untuk bergabung menjadi tim sukses pemenangan dirinya.
Lalu, lanjut Robi, ada mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang didukung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Koalisi Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat itu juga tampak sedang berupaya untuk menarik orang-orang dari latar belakang militer untuk masuk barisan pendukung Anies.
"Selain TNI, Polri akan berpotensi digunakan oleh mereka yang berkontestasi pada Pemilu 2024 itu," ucap Robi.
Baca juga: Purnawirawan TNI/Polri beberkan alasan dukung Anies pada Pemilu 2024
Untuk diketahui, pendaftaran bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu pasangan capres dan cawapres diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi syarat perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR, atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung partai politik atau gabungan partai peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Purnawirawan TNI Polri ingatkan pejabat negara netral pada pemilu
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu pasangan capres dan cawapres diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi syarat perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR, atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung partai politik atau gabungan partai peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Purnawirawan TNI Polri ingatkan pejabat negara netral pada pemilu
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023