Jakarta (ANTARA News) - Pengaruh negatif bursa regional masih menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) Rabu pagi, sehingga ditutup turun 0,541 poin atau 0,04 persen ke posisi 1.294,429. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, dalam prediksinya prediksinya mengatakan pasar saham regional masih terpengaruh oleh keputusan bank sentral China (BOC) yang menaikkan `reserve requirement` perbankan lokal serta sentimen negatif dari pasar New York. Pelaku pasar di Wall Street yang kini memasuki `minggu tenang karena hampir tidak ada data ekonomi baru yang keluar hingga pertemuan Pasar Terbuka Federal AS (FOMC). Ada sejumlah argumen yang meyakini pasar saham akan mengalami reversal saat keputusan kenaikan fed fund rates diambil, namun terdapat potensial koreksi yang cukup besar seandainya `The Fed` meninggalkan catatan yang mengarah pada berlanjutnya kenaikan suku bunga. Mereka memprediksi, jika ada kenaikan sifatnya hanya jangka pendek. Pada perdagangan sesi pagi ini, saham yang naik 35 dibanding yang turun 34 dan 41 tidak berubah. Lima saham yang mencatat kenaikan terbesar adalah Internasional Nickel (INCO) menguat Rp200 menjadi Rp16.700, Tempo Scan Pasific (TSPC) melonjak Rp150 ke level Rp5.950, United Tractors (UNTR) merangkak Rp150 ke posisi Rp5.300, Astra Agro (AALI) terdorong Rp100 ke Rp6.800 dan Gas Negara (PGAS) naik Rp50 menjadi Rp10.600. Sedangkan lima saham yang mengalami penurunan terbesar adalah Antam (ANTM) anjlok Rp100 menjadi Rp4.075, Semen Gresik (SMGR) melemah Rp100 ke level Rp22.700, Indosat (ISAT) terkoreksi Rp75 ke posisi Rp4.275, Duta Anggada Realty (DART) merosot Rp50 ke Rp375 dan Indocement (INTP) turun Rp50 menjadi Rp3.925. (*)

Copyright © ANTARA 2006