Terekam sebanyak 29 kali gempa guguran dengan amplitudo antar tiga hingga 25 milimeter dengan durasi antara 25-133 detik

Manado (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) mencatat pada Senin (17/7) 2023 pagi sebanyak 29 kali gempa guguran terjadi di Gunung Karangetang, Pulau Siau, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, pada pada periode pukul 00.00 - 06.00 WITA.

"Terekam sebanyak 29 kali gempa guguran dengan amplitudo antar tiga hingga 25 milimeter dengan durasi antara 25-133 detik," kata Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado, Senin.

Secara visual, kata dia, Gunung Karangetang tampak jelas hingga berkabut, sementara asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dengan ketinggian antara 50-100 meter di atas puncak kawah.

Guguran lava pijar Gunung Karangetang mengarah ke sejumlah kali yang berhulu langsung dari puncak kawah.

Guguran lava ke arah Kali Kahetang diperkirakan antara 1.000 - 1.750 meter, ke arah Kali Batuawang sekitar 1.000 meter.

Sedangkan yang mengarah ke Kali batang lebih kurang 700 meter, ke arah Kali Timbelang dan Beha Barat lebih kurang 700 hingga 1.000 meter dan sering menimbulkan asap putih beriringan di lereng tubuh gunung.

"Tinggi sinar api sekitar 10 meter di kawah dua, asap putih sedang, tekanan asap setinggi 50 meter," ujarnya.

Ia menambahkan, masih terekam tremor terus menerus (microtremor) dengan amplitudo antara 0,5 milimeter hingga dua milimeter, dominan 0,5 milimeter.

"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang siaga level III," katanya menambahkan.

Gunung Karangetang mulai erupsi efusif pada 8 Februari 2023, tingkat aktivitasnya dinaikkan menjadi siaga pada level III setelah rentetan kenaikan kegempaan, demikian Yudia P Tatipang.

Baca juga: Warga Dusun Bolo dipulangkan usai awan panas Guguran Karangetang

Baca juga: Pos PGA: Terjadi 45 kali gempa guguran Gunung Karangetang Jumat pagi

Baca juga: Pos PGA minta warga waspadai awan panas guguran Gunung Karangetang

Baca juga: Dua kali meluncur, PGA: Waspada awan panas guguran Gunung Karangetang

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023