Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengaku ingin mempercepat program-program Kementerian Komunikasi dan Informatika yang belum selesai.

"Masa pemerintahan ini akan berakhir setelah pemilu nanti, jadi ada beberapa program yang segera akan dieksekusi dengan 'time frame' ketat terutama untuk percepatan program yang belum selesai dalam 'mapping' yang sudah dibuat oleh menteri sebelumnya," kata Nezar di lingkungan istana kepresidenan Jakarta pada Senin.

Nezar Patria dilantik sebagai Wamenkominfo oleh Presiden Jokowi berdasarkan surat Keputusan Presiden RI 32 M tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

"Jadi mudah-mudahan dengan kepemimpinan baru ini kami berharap bisa bergerak sesuai dengan harapan masyarakat," tambah Nezar.

Nezar akan bertugas mendampingi Menkominfo Budi Arie Setiadi yang menggantikan Johnny G Plate karena Johnny G Plate menjadi terdakwa korupsi pengadaan proyek BTS 4G Tahun 2020-2022 dan diduga merugikan negara hingga Rp8,032 triliun.

"Kami mengucapkan terima kasih atas amanah yang besar diberikan Presiden untuk memimpin kementerian yang juga cukup penting. Kita menunggu arahan dari Pak Presiden dan segera bekerja dalam waktu singkat karena kita tidak punya banyak waktu juga," ungkap Nezar.

Terkait program prioritas, Nezar mengaku akan berkoordinasi lebih dulu setelah melakukan serah terima jabatan.

"Soal 'publisher right' juga masuk dalam agenda dicatat dan dibicarakan, tapi kami baru dapat amanah jadi harus 'mapping' lagi, segera hasilnya akan dikabari, secepatnya," tambah Nezar.

Dalam pernyataannya kepada wartawan, Presiden Jokowi memerintahkan agar Budi Arie mengutamakan untuk menyelesaikan proyek BTS 4G Tahun 2020-2024. Presiden Jokowi juga menyebut akan membentuk satuan tugas (satgas) percepatan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) agar tidak kalah cepat dengan perkembangan TIK baik infrastruktur maupun regulasi.

"Pak Nezar ini kan pengalaman di media pernah di Pemred (pemimpin redaksi) Jakpost (Jakarta Post), pernah di Dewan Pers, pernah di BUMN, saya kira akan sangat membantu sekali Pak Menteri Budi Arie," kata Presiden.

Nezar adalah mantan wartawan yang memulai karier jurnalistik di Majalah Berita Mingguan Tempo (1999-2008), mendirikan portal VIVA.co.id (2008-2014) dan menjadi redaktur pelaksana di media itu. Pada 2014-2016, dia menjadi wakil pemimpin redaksi CNN Indonesia (Digital).

Nezar tercatat sebagai Direktur Konten di The Jakarta Post Digital pada 2015 dan menjadi Pemimpin Redaksi The Jakarta Post pada 2020.

Selanjutnya Nezar juga pernah Anggota Dewan Pers dari unsur wartawan periode 2013-2016 dan 2016-2019 yaitu sebagai Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri. Ia kemudian beralih menjadi Direktur Kelembagaan di PT Pos Indonesia pada 2020-2022.

Nezar juga menjadi Komisaris Independen PT. Pegadaian (2022 sampai sekarang) dan Staf Khusus V Bidang Komunikasi Menteri BUMN (2022-2023).

Di dunia organisasi, Nezar berpengalaman memimpin Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia periode 2008-2011 dan aktif sebagai Anggota Dewan Etik di Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).

Baca juga: Jokowi sebut pengalaman di media alasan Nezar Patria jadi Wamenkominfo
Baca juga: Aktivis 98 apresiasi kemajuan pengusutan pelanggaran HAM era Jokowi

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023