Obat dan makanan adalah komoditas hasil dari aktivitas manusia yang dapat berdampak terhadap lingkungan

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito menyoroti paparan senyawa aktif obat yang mengontaminasi perairan Indonesia serta mengancam kesehatan masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan Penny saat membuka Peringatan Hari Lingkungan Sedunia (World Environment Day/WED) 2023 di Jakarta, Senin.

"Kami berkomitmen dalam mendukung keberlanjutan produksi, konsumsi obat dan makanan berkelanjutan untuk Indonesia Maju dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023," kata Penny K Lukito.

BPOM mencatat saat ini di Indonesia terdapat 217 industri farmasi, 18 industri bahan aktif obat, 1.077 sarana produksi obat tradisional, 1.024 sarana produksi kosmetik, dan 4.669 sarana produksi pangan olahan.

Berdasarkan hasil studi studi IWW Water Centre, kata Penny, pada tahun 2015 menunjukkan terdapat 249 senyawa aktif obat terdeteksi di air tanah dan air permukaan di wilayah regional Asia, sekitar 11--30 senyawa aktif diantaranya ada di perairan Indonesia.

Menurut Penny, jumlah industri obat dan makanan di Indonesia yang relatif banyak menuntut metode konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

"Obat dan makanan adalah komoditas hasil dari aktivitas manusia yang dapat berdampak terhadap lingkungan," katanya.

Baca juga: BPOM: Industri punya andil jaga rantai pasok dan lingkungan bermutu

Ia mengatakan limbah farmasi yang mencemari air menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem dan mengakibatkan masalah kesehatan, salah satunya resistensi antimikroba.

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi kualitas dan ketersediaan obat dan makanan. "BPOM terus berupaya melaksanakan pengawasan komprehensif serta mendorong industri melaksanakan praktik produksi dan konsumsi obat dan makanan berkelanjutan," katanya.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati tanggal 5 Juni setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran pentingnya melindungi, memelihara, dan memanfaatkan sumber daya di bumi secara bertanggung jawab.

Pemerintah telah mengambil langkah strategis mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan menuju visi Indonesia Emas 2045 melalui tema "Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan".

Salah satu pilar pembangunan Indonesia 2045 adalah pembangunan ekonomi berkelanjutan yang berkomitmen terhadap lingkungan hidup dan pembangunan rendah karbon.

Kegiatan yang diikuti kalangan industri obat dan makanan, serta praktisi lingkungan di Indonesia digelar BPOM hari ini untuk menyelaraskan komitmen bagi lingkungan, khususnya sektor obat dan makanan, terkait Sustainable Development Goals 2030 (SDGs) ke-12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Sebelum kegiatan hari ini BPOM telah menyelenggarakan berbagai kegiatan kepedulian pada lingkungan hidup, di antaranya Kampanye Gerakan BPOM Peduli Lingkungan bagi masyarakat dan pelaku usaha di Pulau Saparua Maluku pada 17 Juni 2023 hingga penanaman 1.000 tanaman obat yang memecahkan rekor MURI.

Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, BPOM tanam 10.000 tanaman obat


Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023