Menurut dia, pemerintah terus menggalakkan Gerakan Nasional (Gernas) Kakao untuk meningkatkan produksi agar dapat menggeser posisi Pantai Gading dan Ghana sebagai produsen kakao terbesar pertama dan kedua di dunia.
"Dalam Gernas ini, ada peremajaan dan meningkatkan produktifitas dengan pemeliharaan yang baik seperti mengelola pembudidayaan dan pemupukan untuk meningkatkan hasil," katanya.
Peremajaan tanaman kakao yang antara lain dilakukan dengan mengganti pohon- pohon kakao yang sudah tidak produktif, ia menjelaskan, sudah dilakukan sejak 2009.
Ia mengatakan, tahun ini peremajaan tanaman kakao sudah membuahkan hasil dan akan meningkatkan produksi menjadi satu juta ton.
Produksi kakao Indonesia tahun 2012 sebanyak 833.310 ton atau meningkat 17 persen dari produksi tahun 2011 yang hanya 712.231 ton.
Menurut Suswono, saat ini produktifitas areal tanaman kakao nasional baru 700-800 kilogram per hektare per tahun dan masih berpotensi meningkatkan produktifitas menjadi 1,5 ton per hektare per tahun, mengalahkan produktifitas Pantai Gading 1,4 ton per hektare.
Pewarta: Subagyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013