Kami berupaya maksimal untuk mengungkap"Batam (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau memastikan empat anak yang ditemukan meninggal dunia di dalam mobil disebabkan karena kekurangan oksigen.
"Hasil pemeriksaan ahli, anak-anak itu meninggal karena mati lemas, berarti kehabisan oksigen," kata Kapolda Kepri Brigjend Pol Yotje Mende di Batam, Senin.
Dalam hasil laboratorium juga menyebutkan tidak ada zat kimia tertentu di tubuh korban yang menyebabkan nyawa empat bocah itu meninggal.
Kamis (2/3) malam, polisi menemukan empat jenazah masing-masing Elsa (7), Ferson (4), Wilhemus (3), dan Aprilius Mado (5) dalam kondisi menumpuk pada jok belakang mobil sedan berplat nomor BM 1308 XS.
Empat anak tersebut merupakan warga Kampung Durian RT 01/RW 06, Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong yang tidak jauh dari Pasar Cik Puan.
Hingga saat ini, polisi juga belum menemukan saksi atas kemungkinan upaya pihak tertentu yang sengaja mengurung empat anak itu di dalam mobil.
"Belum ada saksi yang mengetahui, melihat apa bocah-bocah ini dizolimi, dengan maksud tertentu dimasukan ke dalam mobil, belum ada," kata dia.
Meski begitu, ia mengatakan polisi terus berupaya secara maksimal memecahkan beberapa misteri terkait penemuan mayat empat anak di Pasar Cik Puan.
"Kami berupaya maksimal untuk mengungkap," kata dia.
Mengenai jenazah yang ditemukan menumpuk di jok belakang dalam kondisi telungkup, ia mengatakan bisa saja terjadi karena jatuh lemas, bukan karena sengaja disusun seseorang.
"Bisa saja jatuh lemas," kata dia.
Sementara itu, Kapolresta Batam Rempang Galang (Barelang) Kombes Pol Karyoto mengatakan tidak akan menutup kasus tersebut meski dari hasil otopsi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Ia mengatakan, akan mendalami semua informasi yang masuk ke Kepolisian untuk mengungkap kasus yang oleh para keluarga dan Tokoh Masyarakat NTT di Batam dinilai tidak wajar.
"Semua informasi yang masuk akan didalami. Saya tidak akan menutup kasus ini," kata dia.
Ia mengatakan, akan mencari motif pelaku jika anak-anak tersebut memang menjadi korban pembunuhan karena setiap tindak pidana pasti ada motif yang mendasarinya.
Pewarta: YJ Naim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013