Katidis yang kini berusia 20 tahun, pernah menjadi kapten timnas Yunani U-19. Ia melakukan selebrasi setelah menjebol gawang lawan. AEK menang 2-1 atas Veria, sebagaimana dikutip dari laman Guardian.
"Tindakan pemain dengan memberi hormat bergaya Nazi merupakan tindakan provokasi, menghina mereka yang menjadi korban dari kebrutalan rezim Nazi, menodai karakter pertandingan yang menjunjung perdamaian," kata EPO dalam pernyataannya.
Katidis menuai kritik bertubi-tubi dari sejumlah partai politik lewat media Twitter dan Facebook menyusul terjadinya insiden di Stadion Olimpiade Athena.
AEK kini tengah menghimpun keterangan dari Katidis sebelum menggelar rapat pada pekan mendatang.
Katidis menolak bahwa ia telah memberi salam Nazi. "Saya bukan fasis dan tidak tahu sama sekali arti dari salam itu," kata Katidis lewat media Twitter. Pelatih AEK yang berasal dari Jerman, Ewald Lienen membela Katidis.
"Ia masih berusia muda belia. Ia tidak tahu salam yang berbau aliran politik tertentu. Ia tahu salam itu dari media internet dan sama sekali ia tidak tahu artinya," katanya.
Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013