Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi, menguat 24 poin menjadi Rp9.356/9.366, dibandingkan dengan posisi penutupan hari sebelumnya pada Rp9.380/9.410 (pkl 09.00), menyusul aksi beli mata uang lokal yang dipicu menguatnya yen atas greenback.
"Aksi beli rupiah oleh pelaku pasar terpicu oleh menguatnya yen terhadap dolar AS, setelah Bank Sentral Jepang (BOJ) memberikan tanda untuk segera menaikkan tingkat suku bunganya yang saat ini nol persen," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega, Kostaman Thayib, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, kenaikan rupiah saat ini dinilai wajar, karena pelaku pasar mencari untung melihat kenaikan dolar AS beberapa hari lalu cukup memberikan keuntungan.
Karena itu, sebagian pelaku sudah melakukan aksi lepas dolar AS dan berspekulasi membeli rupiah, meski masih dalam jumlah yang relatif kecil, katanya.
Rupiah, lanjutnya, sempat menguat hingga di posisi Rp9.350 per dolar AS, namun menjelang penutupan pasar sesi pagi kembali terkoreksi, sehingga posisinya berubah menjadi Rp9.356 per dolar AS.
Meski demikian, kenaikan yen itu merupakan faktor utama yang mendorong rupiah menguat, sehingga keterpurukan rupiah untuk mendekati level Rp9.400 per dolar AS sementara waktu tertahan, katanya.
Pembelian rupiah masih belum besar, karena pelaku masih mengamati kebijakan BOJ untuk menaikkan tingkat suku bunganya, apabila kenaikan bunga Jepang itu terjadi, kemungkinan besar mereka akan memborong yen yang pada gilirannya memicu rupiah terus menguat.
"Kami menunggu kelanjutan dari rencana BOJ itu, karena itu spekulasi membeli rupiah masih dalam tingkat yang wajar," katanya.
Jadi, menurut dia, pasar saat ini memang didominasi aksi beli rupiah dalam jumlah yang tidak besar, karena pelaku pasar cenderung masih hati-hati untuk membeli rupiah, setelah berbagai kejadian alam terjadi di dalam negeri.
Ia memberi contoh lumpur panas yang terjadi di Sidoarjo membuat masyarakat kehilangan mata pencaharian dan gempa bumi di Yogyakarta.
Menurut dia, BOJ menurut rencana akan menaikkan suku bunganya sebesar 0,5 persen untuk pertama kali dalam enam tahun terakhir, guna memicu pertumbuhan ekonomi.
Dolar AS terhadap yen turun menjadi 114,80 dari sebelumnya 114,95, euro terhadap yen jadi 144,60 dari 145,86 dan dolar AS turun terhadap euro jadi 1,2595.
"Kami memperkirakan rupiah akan masih dapat bergerak naik lagi pada penutupan sore nanti, karena peluang yen untuk menguat semakin kencang, setelah Gubernur BOJ Yoshihiko Fukui memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga Jepang," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006