Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengajak para kader untuk tidak bersikap reaktif saat ada pihak yang memfitnah dan menghina, melainkan membalas fitnah dan hinaan tersebut dengan kebaikan dan kebenaran.

Prabowo juga menyebut kekuatan senyuman atau the power of smile merupakan cara Gerindra melawan hal-hal negatif. Pernyataan itu disampaikan oleh Prabowo di hadapan kadernya dalam Konsolidasi Akbar di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Minggu.

“Pahami, perjuangan kita berada di jalan yang benar. Jangan reaktif, orang mau ngomong apa kita hanya ngomong kebaikan dan kebenaran. Semakin diejek, semakin dihina, kita senyum, the power of smile," ucap Prabowo.

Prabowo kemudian mengingatkan kader terkait ihwal pendirian Gerindra. Dikatakan dia bahwa Gerindra didirikan atas dasar keinginan berkontribusi untuk pembangunan Indonesia.

"Partai Gerindra kita dirikan karena kita bertekad ingin menyumbangkan darma bakti kita, tenaga pikiran kita, pemahaman-pemahaman kita, gagasan-gagasan kita, pikiran-pikiran yang baru," ujarnya.


Kontribusi-kontribusi tersebut diharapkan Prabowo dapat membantu Indonesia dalam menyelesaikan berbagai masalah, seperti kemiskinan dan penderitaan rakyat.

“Kita ingin menyumbang pemecahan masalah dan solusi atas kesulitan-kesulitan rakyat. Kita ingin menghilangkan penderitaan rakyat di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Prabowo pun mengatakan bahwa ia selalu mengutamakan kepentingan Indonesia dalam pengabdiannya. Ia bahkan menyebut siap berkorban nyawa untuk Tanah Air.

"Seumur hidup saya, setiap langkah saya, setiap tahap pengabdian saya, saya selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia. Jangankan jabatan, jangankan pangkat; nyawa saya, saya berikan kepada bangsa dan rakyat," kata Prabowo.


"Saudara-saudara, bagi saya kehormatan tertinggi adalah apabila saya bisa berguna dan bermanfaat bagi bangsa dan rakyat saya," sambung Menteri Pertahanan itu.

Sesuai dengan jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) mulai 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan capres cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.


Saat ini ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.

Baca juga: Prabowo Subianto optimistis Indonesia jadi bangsa yang terhormat

Baca juga: Prabowo sebut kesamaan hati jadi alasan gabung pemerintahan Jokowi

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023