Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto optimistis Indonesia menjadi bangsa yang terhormat, yakni bangsa yang rakyatnya sejahtera dan tidak ada angka kemiskinan.

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo di hadapan kadernya pada Konsolidasi Kader Partai Gerindra Dapil 1 Jakarta Pusat di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu.

"Kita ingin jadi bangsa yang terhormat, kita ingin jadi bangsa yang sejahtera. Bangsa yang terhormat adalah bangsa yang rakyatnya sejahtera. Bangsa yang merdeka adalah bangsa yang rakyatnya sejahtera, yang tidak ada kemiskinan," kata Prabowo.

Dalam mencapai cita-cita menjadi bangsa yang terhormat itu, kata dia, akan ada pihak-pihak yang merongrong dan pesimis terhadap Indonesia.

"Nanti pasti ada orang yang bilang tidak mungkin. Ada di antara kita orang-orang yang selalu menurunkan semangat. Ada yang selalu ingin Indonesia merengek minta bantuan dari asing. Ada yang selalu mengatakan Indonesia tidak bisa menang," ucapnya.

Namun, Prabowo optimistis Indonesia bisa mencapai cita-citanya karena Menteri Pertahanan itu yakin Indonesia merupakan negara yang memiliki tekad kuat.

Prabowo lantas menceritakan bagaimana mengorganisasi ekspedisi pendakian puncak Gunung Everest.

Ketika itu Prabowo yang masih bertugas di Kopassus menginginkan Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menaklukkan puncak tertinggi di dunia tersebut.

"Kita lakukan yang diperkirakan semua dunia, semua bangsa lain mengatakan 3 tahun latihan baru bisa, Indonesia 3 bulan sampai di (puncak Gunung) Everest, dan yang sampai adalah seorang anak yatim piatu dari Malang," ujarnya.

Keberhasilan pendakian puncak Gunung Everest tersebut, kata Prabowo, merupakan bukti bahwa sebuah bangsa bisa mewujudkan apa yang dicita-citakan jika memang memiliki tekad kuat.

"Itu bukti, kita buktikan, kita bisa lakukan kalau kita mau. Sekarang kita bertekad, kita ingin menjadi tuan di rumah kita sendiri. Kita ingin kekayaan kita dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Prabowo juga menyinggung program hilirisasi yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo.

Ia menyebut program tersebut harus diteruskan demi Indonesia menjadi bangsa produsen, bukan sekadar konsumen.

"Jadi, presiden kita mencanangkan program hilirisasi. Kita harus menjadi bangsa produsen. Bangsa manufaktur. Kita harus bikin mobil buatan kita. Motor buatan kita. Kita harus teruskan. Dahulu kita sudah bisa bikin pesawat terbang, sekarang kita harus teruskan pesawat terbang buatan Indonesia," imbuhnya.

Baca juga: Peneliti LSJ nilai Prabowo sosok kompeten jadi presiden
Baca juga: Prabowo sebut kesamaan hati jadi alasan gabung pemerintahan Jokowi

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023