Kota Gaza (ANTARA News) - Seorang warga Palestina yang mogok makan di tahanan Israel telah diusir ke Jalur Gaza.
Ayman Sharawneh (37), yang ditahan karena menyulut protes warga Palestina, telah menandatangani kesepakatan untuk tinggal di Jalur Gaza selama 10 tahun, kata Qadura Fares, pemimpin kelompok pembela tahanan Palestina.
Seperti dilaporkan Reuters, Sharawneh adalah warga Al-Khalil (Hebron) di wilayah pendudukan Tepi Barat Sungai Jordan.
Sharawneh dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari pertukaran seorang prajurit Israel yang ditahan selama lebih dari lima tahun di Jalur Gaza pada 2011.
Sharawneh, yang dirawat di rumah sakit Israel selama mogok makan, dibawa dengan menggunakan ambulans ke Jalur Gaza melalui Tempat Penyeberangan Erez.
Ia dibawa ke rumah sakit utama di Kota Gaza, tempat ia menerima sambutan bagai pahlawan. Puluhan pendukungnya menyambut dia dengan mengibarkan bendera HAMAS.
Perhimpunan tahanan pro-HAMAS menyatakan Sharawneh dirawat di ruang perawatan intensif.
Ismail Haneyah, Perdana Menteri Pemerintah HAMAS, memuji Sharawneh sebagai "tahanan pahlawan".
Ia mulanya telah dipenjarakan pada 2002, selama intifada (perlawanan bersenjata) Palestina pada 2002. Setelah ditangkap, ia termasuk di antara empat tahanan yang mogok makan sebagai protes.srael tak mengeluarkan komentar mengenai pengusiran tersebut.
(C003)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013