Makassar (ANTARA News) - Genangan air di Sinjai, Kabupaten Sinjai, Sulsel, kini sudah kering, namun bencana dahsyat yang melanda daerah itu Selasa dini hari meninggalkan duka yang cukup mendalam karena hingga saat ini sudah 48 jenazah korban yang ditemukan. Korban tewas cukup besar karena selain akibat terseret air, juga karena terjadi longsoran besar di Kecamatan Sinjai Tengah yang juga menimbulkan korban jiwa, kata seorang staf Polres Sinjai kepada ANTARA yang menghubunginya dari Makassar, Rabu. Ia belum dapat memisahkan berapa banyak korban jiwa karena banjir dengan korban tanah longsor, kecuali menyebutkan bahwa upaya pencarian masih terus dilakukan karena dikhawatirkan masih ada korban yang tertimbun atau hanyut yang belum ditemukan. Jenazah korban, katanya, sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing dan sebagian besar telah dikebumikan. Dengan penemuan mayat korban, maka data sementara jumlah korban tewas akibat bencana alam yang melanda Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai telah mencapai 55 orang, yakni di Sinjai 48 orang, Bulukumba tiga orang, Bantaeng dua orang dan enam orang belum ditemukan serta Jeneponto dua orang tewas. Sementara itu, Budiman, Kabag Humas Pemkab Sinjai, mengatakan cuaca di Sinjai dan sekitarnya Rabu pagi ini mulai cerah dan warga yang rumahnya masih bisa dihuni sudah kembali dan mulai melakukan pembersihan. "Lumayan pak, tadi malam kita sudah mulai bisa tidur dengan baik," katanya. Keterangan lain yang diperoleh ANTARA menyebutkan cuaca di empat daerah itu kini umumnya mulai cerah dan genangan air telah surut, terutama di dalam kota. Namun demikian, pihak Balai Meteorologi dan Geofisika IV Makassar memperingatkan warga di sepanjang pantai timur Sulsel agar tetap waspada, karena hujan deras diprediksi masih akan terjadi dalam tiga hari ke depan. (*)
Copyright © ANTARA 2006