Kami akan tetap menjaga dan mendorong agar stok ini tetap berada di gudang lini tiga yang ada di kabupaten/kota di wilayah Jabar dan Banten
Karawang (ANTARA) - PT Pupuk Kujang memperkirakan stok pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Barat dan Banten menumpuk selama beberapa bulan jika ancaman El Nino benar-benar terjadi.
Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan, di Karawang, Jawa Barat, Sabtu, mengatakan di antara dampak El Nino ialah terjadi kemarau panjang yang berpotensi terjadinya kekeringan.
Dalam kondisi itu, petani akan kesulitan menanam padi karena terganggunya pasokan air.
Namun, Ade Cahya berharap para petani masih bisa mendapatkan pasokan air, agar mereka tetap bisa menanam padi.
Hal tersebut disampaikan agar penyaluran atau penyerapan pupuk subsidi tetap berjalan di tengah ancaman El Nino.
"El Nino akan berdampak pada penyaluran pupuk. Kondisi itu memungkinkan terjadi penumpukan stok pupuk. Jadi kita tetap berharap petani tetap menanam di musim kemarau, agar penyaluran pupuk tetap berjalan," katanya.
Baca juga: Pupuk Kujang harap pengawasan distribusi pupuk subsidi terus dilakukan
Baca juga: Kenaikan harga urea di pasar global picu peningkatan laba Pupuk Kujang
Meski diakui penyaluran pupuk akan terganggu jika petani tidak melakukan penanaman pada musim kemarau, namun pihak Pupuk Kujang akan tetap menjaga stok pupuk di gudang.
"Kami akan tetap menjaga dan mendorong agar stok ini tetap berada di gudang lini tiga yang ada di kabupaten/kota di wilayah Jabar dan Banten," kata Ade Cahya.
Sementara itu, memasuki musim tanam saat kemarau, Pupuk Kujang memastikan stok pupuk di wilayah Jawa Barat cukup dan aman.
Jumlah stok pupuk di wilayah Jawa Barat kini mencapai 82.643 ton, terdiri atas urea sebanyak 70.256 ton dan NPK mencapai 12.387 ton. Sedangkan di Provinsi Banten, jumlah total stok pupuk mencapai 10.861 ton urea.
VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang, Andi Komara menyampaikan pemerintah telah mengatur mekanisme penyaluran pupuk subsidi melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 4 Tahun 2023.
Dalam aturan itu BUMN pupuk dan anak perusahaannya wajib memenuhi kebutuhan pupuk subsidi yang ditetapkan pemerintah. Adapun kebutuhan pupuk subsidi dalam satu tahun telah ditetapkan melalui SK Alokasi di setiap provinsi hingga kabupaten/kota.
Di Jawa Barat misalnya, berdasarkan SK Alokasi tahun 2023, telah ditetapkan kebutuhan pupuk subsidi petani sebanyak 942.508 ton. Terdiri atas urea sebanyak 603.137 ton, NPK 338.690 ton dan NPK Khusus sebanyak 681 ton.
Adapun di Provinsi Banten, berdasarkan SK Alokasi, telah ditetapkan kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2023 sebanyak 168.805 ton. Terdiri atas urea 111.445 ton, NPK 56.284 ton dan NPK Khusus 1076 ton.
Sebagai produsen yang bertanggung jawab mendistribusikan pupuk subsidi di dua provinsi tersebut, Pupuk Kujang wajib memenuhi alokasi tersebut pada tahun 2023.
Disebutkan, seluruh pupuk subsidi ini merupakan hak petani yang telah memenuhi persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022.
Berdasarkan aturan itu, petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi yaitu petani yang tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam e-Alokasi yang terintegrasi dengan SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektare, dan menggunakan Kartu Tani (untuk wilayah tertentu).
Andi menjelaskan petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat.
Baca juga: Pupuk Kujang pastikan stok pupuk bersubsidi di Jabar dan Banten aman
Baca juga: Koperasi penghasil olahan nenas binaan Pupuk Kujang semakin berkembang
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023