Kami kirim hari ini pukul 09.00 WIB tadi pagi. Sepasang anak harimau ini akan dirawat di kebun binatang Maharani, Lamongan,"
Jambi (ANTARA News) - Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi akhirnya memindahkan perawatan sepasang anak harimau Sumatera yang ditemukan warga Suku Anak Dalam (SAD) beberapa waktu lalu ke kebun binatang di Lamongan, Jawa Timur.
"Kami kirim hari ini pukul 09.00 WIB tadi pagi. Sepasang anak harimau ini akan dirawat di kebun binatang Maharani, Lamongan," ujar Kepala BKSDA Jambi, Trisiswo Rahardjo di Jambi, Minggu.
Menurut dia, sepasang anak harimau yang diberi nama Tole dan Gendis itu akan dibesarkan, dirawat dan dilatih oleh para petugas kebun binatang di Lamongan.
Alasan dipindahkannya sepasang anak harimau jantan dan betina itu ke Lamongan adalah untuk menambah koleksi satwa asal Sumatra di kebun binatang Maharani, Lamongan, Jawa Timur.
"Mudah mudahan kedua anak harimau ini bisa tumbuh besar dan berkembang biak sehingga satwa yang terancam punah ini bisa tetap terjaga," jelas Trisiswo.
Sebagaimana diketahui, belum lama ini beberapa warga Suku Anak Dalam atau biasa disebut SAD di Kabupaten Bungo berhasil menemukan dua ekor anak harimau di kawasan Sungai Mangatal, atau di lokasi eks HPH PT. Dalex yang berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.
Setelah beberapa hari ditemukan, akhirnya, kedua anak harimau yang diperkirakan berumur baru dua bulan itu diserahkan kepada petugas BKSDA Jambi.
Petugas BKSDA Jambi saat ini juga tengah sibuk memburu satu ekor harimau Sumatra yang diduga terkena penyakit saraf yang berkeliaran masuk ke perkampungan sejak satu setengah bulan terakhir.
Harimau betina liar ini pertama kali dilaporkan melukai salah seorang petani sawit di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Akibat ulah si Raja Hutan ini, diketahui empat orang warga terluka dan satu meninggal dunia.
Untuk menangkap harimau yang memiliki keanehan perilaku daripada harimau liar lainnya ini, BKSDA Jambi bahkan menggandeng beberapa petugas dari Taman Safari Indonesia, praktisi satwa liar dan beberapa petugas dari organisasi pemerhati satwa liar.
(KR-BS/N005)
Pewarta: Bangun Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013