para peserta dalam kegiatan tersebut diberikan materi pertolongan pertama, tanggap darurat, dan lain sebagainya

Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat menyelenggarakan pendidikan dasar korps sukarela (Diksar KSR) terhadap anggota baru, Sabtu.

" Mereka merupakan angkatan ke-23 hasil seleksi dari 54 peserta yang mendaftar," kata Ketua PMI Kota Jakarta Barat, Beky Mardani saat dihubungi pada Sabtu.

Beky mengatakan para peserta dalam kegiatan tersebut diberikan materi pertolongan pertama, tanggap darurat, dan lain sebagainya termasuk keterampilan lapangan cara mendirikan tenda dan membuat tandu.

"Dengan Diksar tersebut diharapkan 25 anggota baru tersebut nantinya jadi relawan-relawan yang aktif dan tangguh. Kemudian ke depan juga dapat jadi pengurus dalam menjalankan roda organisasi PMI Kota Jakarta Barat," ucapnya.

Selanjutnya, ungkap Beky, setelah mendapatkan materi para peserta dalam kegiatan akan diberi pelatihan tentang PMI selama 120 jam yang dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu.

"Untuk pengaplikasian (praktik) dilaksanakan selama empat hari dari tanggal 9-12 September 2023 di Gunung Bundar (Bogor) dan Cidahu (Sukabumi)," ungkap Beky.

Ia mengatakan kegiatan tersebut juga ditujukan agar para anggota baru paham terhadap prosedur tetap dan fungsi PMI.

"Diksar KSR ini penting dilaksanakan pada anggota sukarelawan baru hingga saat menjalankan tugasnya sesuai prosedur tetap (protap) dan fungsi yang telah ditetapkan oleh PMI," ungkap dia.

Sementara itu, Kasi Sumber Daya Manusia dan Relawan PMI Kota Jakarta Barat, Endang Supriyadi mengatakan kegiatan tersebut ditujukan untuk meningkatkan pelayanan PMI kepada masyarakat, khususnya ketika terjadi bencana.

"Bertambahnya sukarelawan diharapkan dapat membantu untuk memberikan layanan yang baik dan maksimal pada masyarakat bila terjadi bencana," ungkap dia.

Sebelumnya, PMI Jakarta Barat menggelar kegiatan penyembuhan trauma bagi 100 orang penyintas kebakaran di RW 05 dan 07, Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (11/7).

Sekretaris PMI Kota Jakarta Barat, Ujang Sungkawa mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan psikososial pada penyintas kebakaran yang saat ini ditampung di lokasi pengungsian.

"Tujuannya untuk mengurangi dampak negatif, stres, trauma, atau situasi sulit lain dan mencegah timbulnya gangguan mental yang lebih buruk," ungkapnya menegaskan.

Ia mengatakan bahwa dalam penyembuhan trauma tersebut, kelompok anak-anak dan kelompok dewasa mendapatkan perlakuan yang berbeda, sesuai dengan standar penyembuhan trauma pada masing-masing kelompok usia tersebut.

"Untuk anak-anak dengan bimbingan personel gabungan, melakukan kegiatan bersifat kreatif ekspresif, yaitu bernyanyi, mewarnai gambar dan menggambar, tebak-tebakan dan lain sebagainya. Dan untuk orang dewasa relaksasi dan meditasi, pengisian tes Self Reporting Questionnaire (SRQ), olahraga, dan bernyanyi bersama," ungkap dia.
Baca juga: PMI Jakbar dapat tambahan relawan Forpis di Terminal Kalideres
Baca juga: PMI Jakbar kirim relawan ke pengungsian kebakaran Depo Pertamina
Baca juga: PMI DKI targetkan terima donor 1.200 kantong darah setiap hari

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023