Jakarta (ANTARA News) - Kelompok perampok Toko Emas "Terus Jaya" di Tambora, Jakarta Barat, yang diduga terkait jaringan terorisme, diketahui merencanakan serangan bom di Markas Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat.
"Target pengeboman menurut keterangan yang didapat adalah markas tentara dan polisi yang ada di Kwitang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Minggu.
Rikwanto mengatakan penyidik Polda Metro Jaya bersama Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri tengah mendalami keterangan pelaku soal rencana peledakan tersebut.
Ia menambahkan sindikat terduga teroris tersebut menggunakan tujuh pucuk senjata api, terdiri atas lima pucuk rakitan dan dua pucuk revolver saat menggasak toko emas milik Sian Khun Lie di Tambora.
Berdasarkan pengembangan, kelompok perampok tersebut terlibat pencurian dengan kekerasan pada tiga tempat yakni toko material pada Desember 2012, kantor pos dan toko telepon selular pada Januari 2013.
Aparat kepolisian berhasil meringkus tujuh pelaku perampokan toko emas di Tambora yakni Makmur alias Bram, Arman, Thendra Hermalan, Siswanto, Togog alias Anto, dan Kiting, sementara Kodrad alias Polo tewas ditembak karena melawan.
Tersangka Makmur alias Bram adalah otak pelaku yang terkait dengan perampokan CIMB Medan dan bom rakitan di Beji, Depok, Jawa Barat.
Polda Metro Jaya menduga kegiatan perampokan para tersangka tersebut terkait dengan upaya pencarian dana untuk aktivitas jaringan teroris.
Sejauh ini, polisi telah menyita barang bukti berupa 14 bom rakitan, lima pucuk senjata api rakitan, 34 butir peluru tajam, dua unit sepeda motor dan satu kilogram perhiasan emas. Sementara dua pucuk senjata api masih dalam proses pencarian.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013