Kabupaten Bogor (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjenguk warga Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Enur Hayati (66) yang mengalami lumpuh belasan tahun.
Risma menemui Enur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang, Bogor, Jumat, setelah dirujuk dari Sentra Galih Pakuan Bogor pada pagi harinya.
Ia menyebutkan, awalnya berencana berkunjung ke kediaman Enur di Desa Ciasihan, Pamijahan, Kabupaten Bogor, untuk mengetahui kondisi keluarga Enur. Karena, ia mendapat informasi bahwa putri kedua Enur, Iin (15) mengalami down syndrome sejak lahir.
"Ternyata ada dua yang sakit, putrinya dan ibunya. Namun ternyata Kepala Sentra saya bisa membawa ke rumah sakit sini. Sekarang lagi di asesmen untuk sakitnya," kata dia.
Baca juga: Kemensos beri terapi korban TPPO DIY, siapkan program wirausaha
Risma berjanji Kemensos akan membantu penyelesaian kebutuhan-kebutuhan Enur dan anaknya selama di rumah sakit, terutama pengurusan BPJS Kesehatan Enur dan keluarga.
Menurut dia, Kemensos saat ini akan fokus pada perawatan medis bagi Enur dan Iim, Kemudian Kemensos akan memberikan bantuan pemenuhan hidup layak.
"Tadi ada permintaan-permintaan ibunya, yang terutama untuk keberlanjutan hidupnya. Terutama untuk penghidupannya, begitu," ujar Risma.
Enur mengalami kelumpuhan sejak tahun 1982 akibat terjatuh dari lantai dua. Semenjak itu, ibu dua anak ini berjalan dengan bantuan tongkat kruk. Namun pada tahun 2020 kondisinya memburuk hingga tidak bisa berjalan dan sehari-hari beraktivitas dengan merangkak.
Selama ini, Enur dirawat oleh anak pertamanya, Nurdin Haerudin (32) yang bekerja di sebuah koperasi dengan gaji Rp500 ribu per bulan.
Untuk membantu perekonomian keluarga, Enur berjualan sembako kecil-kecilan dengan penghasilan Rp50 ribu per hari. Enur sudah berpisah dari suaminya saat Iim berusia lima tahun, sejak saat itu ia membesarkan kedua anaknya seorang diri.
Baca juga: Mensos susun program pemberdayaan untuk korban TPPO di NTT
Sementara, Sentra Galih Pakuan Bogor memberikan Enur dan keluarga bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa alat bantu walker kaki empat, pemenuhan nutrisi, sembako, alat kebersihan diri, serta uang tunai untuk operasional di rumah sakit.
Kemudian, kata Risma, Sentra Galih Pakuan Bogor akan melakukan asesmen lanjutan untuk pemberian alat bantu berupa kursi roda yang sesuai dengan kondisi dan kontur tanah serta situasi geografis lingkungan rumah Enur.
Risma juga mengarahkan agar keluarga Enur diberikan bantuan kewirausahaan dan program Rumah Sejahtera Terpadu (RST).
Baca juga: Menpan-Mensos bahas percepatan RB tematik untuk entaskan kemiskinan
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023