Maryono meninggal setelah 10 hari dalam perawatan di Rumah Sakit dr Noemir Baturaja sekitar pukul 06.20 WIB.
Jenazah Edy Maryono (72) pukul 13.00 WIB dimakamkan di permakaman umum setempat disaksikan antara lain oleh Bupati OKU Yulius Nawawi, Kapolres OKU AKBP Azis Saputra, Karumkit Noesmir Mayor CKM Ponco Darmono SPB, Pasi Intel Kodim Kapten TNI Jahoni SAg serta warga setempat.
Istri almarhum, Masyiem (60), ditemui di rumah duka mengatakan suaminya hanyalah pegawai kebersihan yang setiap harinya bertugas membersihkan kantor Mapolres demi menghidupi istri dan lima orang anaknya.
Menurut dia, saat penyerangan dan pembakaran Mapolres 7 Maret lalu, suaminya sedang mencuci piring di kamar mandi, dan ia baru tahu jika sebagian kantor sudah terbakar, sementara suasana kantor sepi karena anggota polisi sudah lari menyelamatkan diri. Korban baru menyadari markas polisi diserang dan dibakar.
Korban terjebak dalam kebakaran, baju yang dipakainya sudah terbakar dan ia berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air di kamar mandi. Ia menderita luka bakar serius.
Korban yang mempunyai lima anak dengan delapan cucu ini berusaha memanjat jendela kamar mandi dan ada warga yang membantu mengeluarkannya dari jendela.
Sementara Dandim OKU Letkol Inf Imanulhak menyampaikan ucapan belasungkawa dari Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo sekaligus menyerahkan uang santunan dari Pangdam.
Pewarta: Muhammad Suparni
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013