"Untuk bawang merah, stok nasional jelas kurang, sementara bawang putih sangat kurang."

Semarang (ANTARA News) - Pemerintah tak mau gegabah menambah impor bawang merah dan putih karena dikhawatirkan justru merugikan petani, demikian penegasan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.

"Untuk bawang merah, petani sekarang kan masih menanam. Perhatikan supply and demand. Jangan sampai justru terjadi over supply, dan ketika petani panen harganya jatuh," katanya di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.

Hal itu diungkapkannya usai "Sambung Rasa dengan Keluarga Besar Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Tengah" di Pasar Industri Kecil dan Kerajinan (PIKK) Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Demikian juga dengan bawang putih, menurut dia, meski kontribusi produksi komoditas tersebut dari petani lokal hanya lima persen dan sisanya masih impor untuk menjaga agar tidak terjadi suplai berlebihan.

Menurut Hatta, tambahan impor bawang merah dan putih untuk menstabilkan harga kedua komoditas itu di pasaran yang sekarang sangat tinggi memang diperlukan, tetapi akan dipenuhi dengan sangat terbatas.

"Tadi KTNA menyampaikan maksimum tambahan impor bawang merah hanya 25.000 ton untuk mencukupi kebutuhan sampai Mei mendatang untuk mengisi kekosongan stok," katanya.

Oleh karena itu, ia mengemukakan, akan segera melakukan cek ulang terhadap data kebutuhan komoditas tersebut dengan Kementerian Pertanian, agar jangan sampai melakukan impor melebihi keperluan yang justru membuat harga jatuh.

"Untuk bawang merah, stok nasional jelas kurang, sementara bawang putih sangat kurang. Kekurangan itu akan dipenuhi, tetapi secara terbatas untuk menurunkan harga kedua komoditas pertanian itu," kata Hatta.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari, membenarkan bahwa setidaknya butuh tambahan impor bawang merah sebanyak 25.000 ton per bulan untuk mengisi kekosongan stok hingga Mei 2013.

"Kebutuhan nasional bawang merah setidaknya mencapai 32.800 ton/bulan, sementara untuk bulan ini kita hanya memiliki stok 8.000 ton. Periodenya memang begitu, Februari-Mei stok memang kurang," katanya.

Menurut dia, harga bawang merah di pasaran sekarang melonjak karena tidak ada barang, sementara petani juga tidak memiliki stok sehingga tidak ada permainan dalam melonjaknya harga bawang merah.

"Saya sudah mengecek, tidak ada. Memang barangnya tidak ada, di petani juga sudah habis. Nanti, mulai Mei-Desember stok bawang merah akan melimpah karena panen," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013