TKI asal Banten yang bekerja di berbagai negera sebanyak 20 ribu orang, dan dari jumlah itu hanya 30 persen yang bekerja pada sektor formal, sisanya informalPandeglang (ANTARA News) - Kepala Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang, Sumardi, menjelaskan sebanyak 70 persen TKI asal Provinsi Banten bekerja pada sektor informal.
"Dari data yang ada, TKI asal Banten yang bekerja di berbagai negera sebanyak 20 ribu orang, dan dari jumlah itu hanya 30 persen yang bekerja pada sektor formal, sisanya informal," katanya di Pandeglang, Sabtu.
TKI asal Provinsi Banten, kata dia, sebagian besar bekerja di negara-negara kawasan Asia-Pasifik dan Timur Tengah.
Ke depan, masih kata dia, akan diupayakan agar formasi TKI yang bekerja di sektor formal lebih banyak, atau minimal 60 persen dan 40 persen sisanya pada bidang informal.
Guna mewujudkan keinginan tersebut, kata dia, telah dilaksanakan berbagai upaya di antaranya sosialisasi pada sekolah menengah kejuruan (SMK) di Provinsi Banten agar ketika lulus mereka bisa bekerja di luar negeri pada sektor formal.
Pengurangan TKI pada sektor informal juga merupakan langkah untuk melaksanakan target pemerintah yang ingin pengiriman pekerja informal bisa dihentikan pada 2017.
"Pemerintah ingin 2017 tidak ada lagi pengiriman TKI untuk sektor informal, dan mulai sekarang kita melakukan pengurangan dan lebih menekankan agar TKI bekerja di sektor formal," ujarnya.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat menjelaskan saat ini ada sekitar 500 ribu TKI yang berasal dari 400 kabupaten/kota yang bekerja di 140 negara.
Pewarta: Sambas
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013