Pemilu 2024 seharusnya menjadi ajang yang mempersatukan seluruh kelompok masyarakat, bukan memecah-belahJakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan publik agar tidak fanatik saat mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, calon anggota legislatif, dan calon kepala daerah saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurut dia, Pemilu 2024 seharusnya menjadi ajang yang mempersatukan seluruh kelompok masyarakat, bukan memecah-belah.
“Mari dukung caleg (calon legislatif), capres (calon presiden), cagub (calon gubernur), cabup (calon bupati)/cawalkot (calon wali kota) kita dengan sewajarnya. Tidak perlu fanatik dan berlebihan apalagi sampai mengorbankan ikatan kekeluargaan, menyebabkan perceraian, hingga membelah ikatan soliditas kebangsaan kebangsaan,” kata Bambang Soesatyo saat memberikan orasi ilmiah untuk Universitas Terbuka Jambi secara virtual dari Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan menjaga persatuan dapat dilakukan melalui ruang-ruang digital, termasuk di dalamnya media sosial.
Baca juga: Bamsoet minta pemerintah petakan risiko kesehatan mental generasi muda
Bamsoet menekankan pentingnya menjaga ruang digital dari politisasi yang merusak.
“Jaga ruang digital kita dari polusi politisasi yang dapat menyebabkan rusaknya persaudaraan antarsesama anak bangsa,” kata Bambang Soesatyo yang juga populer dengan sapaan Bamsoet.
Ketua MPR RI menyampaikan menjaga ruang digital perlu seiring dengan upaya meningkatkan keberadaban dan literasi digital. Sikap beradab dan literasi yang tinggi, menurut Bamsoet, dapat mencegah adanya kampanye-kampanye negatif (black campaign) terhadap para calon pemimpin yang maju saat Pemilu 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Bamsoet juga menyoroti pentingnya pemerataan digitalisasi, termasuk di antaranya untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dia menyebut per Maret 2023, jumlah UMKM yang memanfaatkan teknologi digital mencapai 21,8 juta unit dari total yang terdata 65,4 juta unit. Artinya, masih ada lebih dari 40 juta UMKM yang belum terintegrasi dengan ekosistem digital.
“Mewujudkan pemerataan akses digital, khususnya bagi pelaku UMKM menjadi faktor krusial dalam upaya membangun ketahanan ekonomi nasional, karena kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional begitu besar dan signifikan, menyumbang 61,9 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), dan menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja,” kata Ketua MPR RI.
Baca juga: MPR: Perpanjangan masa perbaikan dokumen bacaleg timbulkan kecurigaan
Baca juga: Ketua MPR RI tekankan pentingnya pertahanan siber untuk kedaulatan RI
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023