Tokyo (ANTARA) - Mesin roket kecil milik Jepang Epsilon S meledak saat melakukan uji coba pada Jumat, yang merupakan kemunduran terbaru bagi badan luar angkasa negara tersebut.
Tidak ada korban luka dalam ledakan di Pusat Uji Coba Noshiro di Prefektur Akita, menurut Badan Penjelajah Antariksa Jepang (JAXA).
Inisden itu terjadi sekitar satu menit setelah uji coba darat untuk mesin tahap kedua dimulai.
JAXA sedang mengembangkan Epsilon S sebagai penerus Epsilon seri saat ini untuk meningkatkan daya saing Jepang dalam pasar peluncuran satelit yang kian berkembang.
Roket pertama seri itu diluncurkan pada 2013 dan terdapat lima model yang sukses diluncurkan sebelum Epsilon-6 diinstruksikan untuk dihancurkan pada 2022 setelah melenceng dari lintasan yang semestinya.
Kegagalan itu membuat JAXA menunda peluncuran Epsilon S dari tahun fiskal 2023 ke tahun fiskal 2024 lantaran mesin tersebut menggunakan bahan bakar yang sama dengan Epsilon-6.
Roket seri Epsilon menggunakan bahan bakar padat sehingga membuat persiapan peluncuran menjadi sederhana dibanding dengan yang menggunakan bahan bakar cair.
Roket H3 unggulan baru JAXA juga diperintahkan untuk dihancurkan pada Maret beberapa menit setelah mesin tahap keduanya tidak menyala.
Sumber: Kyodo
Baca juga: Jepang luncurkan satelit intelijen untuk pantau cuaca, Korut
Baca juga: Jepang revisi jadwal eksplorasi ke bulan
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023