Kami tidak bisa menilai, karena belum pernah melihat teknologinya secara langsung
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI belum mendapatkan unsur kebaruan dalam teknologi Nikuba ciptaan Aryanto Misel, karena belum pernah diuji coba di laboratorium BRIN.

"Kami tidak bisa menilai, karena belum pernah melihat teknologinya secara langsung," kata Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN Haznan Abimanyu dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Haznan mengatakan pihaknya telah menawarkan kepada Aryanto Misel untuk menguji Nikuba di laboratorium teknologi BRIN untuk melihat kebaruan dan teknologi apa yang dipakai.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Aryanto Misel belum pernah menjelaskan kepada BRIN terkait teknologi Nikuba yang diciptakannya.

Dia mengungkapkan dahulu sempat ada teknologi penghemat bahan bakar dengan air, sejenis Nikuba, yang diciptakan oleh Joko Suprapto dengan mengubah air (H2O) menjadi HHO, sehingga unsur hidrogennya bisa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan.

"Tapi bedanya, dia tidak mengklaim air sebagai bahan bakar. Hanya penghemat, artinya tetap pakai BBM," ujarnya.

Dia menjelaskan air dapat diupayakan untuk diubah menjadi bahan bakar, melalui berbagai proses yang memisahkan kandungan oksigen dengan hidrogen pada air dengan bantuan sejumlah energi lainnya.

Meski demikian, menurutnya, sampai saat ini air belum dapat menggantikan BBM sepenuhnya.

"Apakah energi air yang dihasilkan, setara (dengan energi yang dikeluarkan saat pembuatannya) dan harganya juga setara atau lebih? Itu saja syaratnya dulu," kata Haznan Abimanyu.

Baca juga: BRIN paparkan tahapan dalam melakukan riset
Baca juga: BRIN dukung inovasi masyarakat melalui fasilitasi inovasi akar rumput
Baca juga: BRIN tepis tuduhan soal membuntuti penemu Nikuba ke Italia

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023