Biak (ANTARA) - Pemerintah Biak Numfor, Papua melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) tengah menjajaki pemasaran berbagai hasil produksi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) ke negara anggota Asean.
"Produk UMKM Biak bisa menembus pasar negara anggota Asean seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Philipina guna meningkatkan pendapatan pengusaha setempat," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Biak Numfor Yubelius Usior di Biak, Jumat.
Menurut dia, ada sejumlah produk pelaku UMKM yang bisa menembus pemasaran ke negara Asean seperti hasil perikanan ikan tuna, kepiting briket, minyak goreng kelapa, sagu, sari jahe merah hingga kuliner olahan pangan daerah.
Diakui Kadisperindag Usior, pemasaran beragam produk hasil pelaku UMKM diharapkan ke depan sudah bisa menembus pasar ekspor negara anggota Asean melalui hubungan dagang internasional.
Untuk menjajaki pasar ekspor produk pelaku UMKM Biak, pihak Disperindag telah menjalin koordinasi dengan mitra sesama instansi Disperindag di berbagai daerah, terutama di Manado, Sulawesi Utara.
Usior menyebut, upaya lain dilakukan Disperindag menjalin komunikasi kerja dengan atase perdagangan negara Asean, Australia dan Jepang.
"Produk UMKM Biak banyak jenis usaha yang siap dipasarkan ke luar negeri karena sudah mempunyai labelisasi halal dari badan sertifikasi halal pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI)," sebut Usior menanggapi penjajakan pemasaran negara anggota Asean.
Dia mengaku pemerintah daerah terus memberikan perhatian dan pendampingan kepada pelaku UMKM di Kabupaten Biak Numfor.
"Disperindag minta pelaku UMKM Biak Numfor terus memproduksi usahanya lebih banyak sehingga pemasaran ke negara Asean," harapnya.
Dukungan lain diberikan pemerintah kepada pelaku UMKM orang asli Papua, menurut Kadisperibdag Usior, yakni pengurusan sertifikat produk halal dari Badan Sertifikat Halal dan MUI.
Menyinggung potensi jahe, perikanan, pertanian seperti produksi minyak kelapa UMKM di kampung, menurut dia, sangat berpotensi karena didukung sumber daya alam melimpah sehingga harus dapat diolah dalam skala besar untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
"Jika produksi minyak goreng kelapa, sari jahe, sagu dan kuliner produksi pelaku UMKM diperbanyak supaya menembus pasar ekspor Internasional," harap Usior.
Ia berharap, pemerintah untuk terus mengembangkan ketahanan pangan daerah menembus pasar Global terutama negara anggota ASEAN.
Berdasarkan data produksi UMKM dari Biak Numfor seperti hiasan topi mahkota pria dan tas noken dan beragam kerajinan tangan rumah tangga.
Baca juga: Mensos Risma janji bantu mama-mama Papua hasilkan produk berkualitas
Baca juga: Tiga produk pelaku usaha Biak habis terjual di pameran UMKM Jakarta
Pewarta: Muhsidin
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023