Jakarta (ANTARA) - Tim serial drama Korea “King the Land" meminta maaf usai mendapat kecaman baik di Korea Selatan maupun luar negeri karena salah menggambarkan karakter Arab.

Menurut laporan dari Korea Times, Jumat, atas kekeliruan tersebut, tim produksi"King the Land" menyampaikan permintaan maaf kedua dalam waktu satu hari, yang terbaru ditulis dalam bahasa Arab, sebagai tanggapan atas protes itu.

Dalam sebuah episode yang ditayangkan pada hari Sabtu dan Minggu, seorang pria bernama Samir (diperankan oleh Anupam Tripathi) masuk ke sebuah hotel tempat karakter utama Cheon Sarang (diperankan oleh Im Yoon-ah) bekerja.

Samir mengungkapkan dia sebagai seorang pangeran dan terlihat berpesta di klub malam bersama wanita lain. Dia juga digambarkan sebagai sosok yang mata keranjang dan akhirnya membentuk salah satu bagian dari cinta segitiga bersama Goo Won (diperankan oleh Lee Joon-ho) saat dia secara terbuka mengungkapkan rasa sayangnya pada Cheon Sarang.

Baca juga: Sutradara: Drakor "Celebrity" ungkap sisi gelap para pemengaruh

Episode "King the Land" tersebut memicu kemarahan diantara pemirsa internasional, mereka mempertanyakan pemahaman pembuat drakor itu tentang budaya Arab karena menggambarkan karakter Muslim yang bertentangan dengan praktik keagamaan dan minum alkohol. Sementara Samir tidak pernah terlihat minum di layar, dia duduk di meja penuh botol di sebuah klub malam.

Kritikus mengatakan karakter itu adalah karikatur yang sangat fiksi dan tidak meyakinkan tentang seorang pangeran dari dunia Arab.

Aktor India Anupam Tripathi yang berperan sebagai Samir juga menjadi sasaran pelecehan online akibat kontroversi tersebut. Produser "King the Land" mengatakan semua karakter, lokasi, dan nama yang digambarkan dalam serial drama tersebut adalah fiksi dan tidak dimaksudkan untuk mewakili tokoh atau negara mana pun dalam kehidupan nyata.

Namun, pernyataan mereka hanya menimbulkan reaksi negatif lebih lanjut. Kontroversi tersebut memberikan pukulan signifikan terhadap popularitas "King the Land", yang merupakan acara non-Inggris yang paling banyak ditonton di Netflix pada 2 Juli.

Dengan kritik yang meningkat, para produser merilis pernyataan permintaan maaf kedua, termasuk versi dalam bahasa Arab, mengakui bahwa mereka telah gagal mempertimbangkan perspektif penonton dari latar belakang budaya yang berbeda dan akan membuat perubahan yang diperlukan untuk menangani adegan yang dimaksud.

Baca juga: Lee Sungmin kembali di "Shadow Detective" musim kedua, tayang 5 Juli

Baca juga: Drama Korea "Race" sajikan gambaran realitas dunia kantor

Baca juga: Song Seung-heon akhirnya tuntaskan dahaga perankan karakter jahat

Penerjemah: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023